Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bisnis Balon Bunga Kian Merekah dengan Bantuan Aplikasi Selly

Kompas.com - 30/06/2022, 06:06 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring meningkatnya penyelenggaraan pesta kecil dalam rumah selama pandemi, baik itu ulang tahun anak, pernikahan, bridal atau baby shower, dekorasi berbasis balon menjadi salah satu tren.

Emasurya Sarpono atau akrab disapa Ema adalah owner dari Balon Bunga, sebuah bisnis penyedia jasa dekorasi berbasis balon yang sedang naik daun.

Balon Bunga adalah usaha yang dirintis oleh ibunya di tahun 1993 yang berbasis di Semarang, dan Ema merupakan business owner generasi kedua.

Baca juga: Kisah Sukses Diaspora Pasarkan Produk UMKM di Hongkong

Berangkat dari kegemarannya akan kesenian dan berbekal ilmu desain yang dia miliki, Ema memutuskan untuk serius berkecimpung di bisnis ini. Ema mengaku bahwa saat menjalankan bisnis Balon Bunga dia dapat menyalurkan passion dan ilmu yang dimilikinya.

Sebagai bisnis keluarga, Ibunda dari Ema awalnya menjalankan bisnis ini dengan cara yang cukup tradisional, yakni dengan cara melakukan penjualan secara offline dan memasarkan produk melalui brosur yang dicetak dan dibagikan ke masyarakat sekitar.

Namun setelah Ema mulai terlibat dalam menjalankan bisnis, sejumlah inovasi digital mulai dilakukan oleh Balon Bunga, salah satunya dengan membuat akun sosial media, Whatsapp resmi untuk bisnis dan bekerjasama dengan influencer.

Seiring dengan bertambahnya pelanggan dari Balon Bunga, Ema merasa perlu untuk terus berinovasi dari waktu ke waktu.

Ema juga menjelaskan kalau adanya penjualan offline tetap menjadi hal penting demi menunjang kredibilitas bisnis. Karenanya saat ini Balon Bunga dapat melayani pembelian retail maupun grosir.

Melayani dengan sepenuh hati, kepuasan pelanggan selalu menjadi prioritas Balon Bunga. “Senang melihatnya apabila pelanggan kita puas dengan dekorasi yang kita buat," ungkap Ema dalam siaran persnya, dikutip Kompas.com, Kamis (29/6/2022).

Tapi, tidak jarang juga Ema menemui hal-hal yang menguji kesabaran dalam berbisnis. Mulai dari permintaan pelanggan yang tidak masuk akal sampai  dengan ‘di-ghosting’ pelanggan sudah pernah dilalui. 

Sebagai wirausaha, Ema juga mengaku bukanlah hal yang mudah mengatur karyawan untuk melakukan proses bisnis jualan sehari-harinya secara efisien.

Baca juga: Kisah Rosida, Penjual Bakso di Banyuwangi yang Tabungannya Dijamin oleh LPS

“Beda orang beda juga cara kita mengaturnya, apalagi banyak karyawan yang beda umurnya jauh. Jadi harus pinter-pinter menghadapinya," jelas Ema.

Ema mengerti betul bahwa eksistensi digital merupakan hal yang sangat penting untuk Balon Bunga.

Selain senantiasa mengikuti tren terbaru melalui media sosial dan berjualan di sejumlah marketplace, Balon Bunga juga menggunakan aplikasi Whatsapp untuk mengelola pelanggan-pelanggan yang melakukan pemesanan secara online dan juga menyediakan jasa konsultasi untuk memfasilitasi berbagai selera dekorasi yang diinginkan oleh pelanggan.

“Diskusi dengan pelanggan melalui Whatsapp sangat membantu bisnis, karena hampir kebanyakan setiap pelanggan mempunyai keinginan yang unik di tiap pesanannya. Melalui Whatsapp kita bisa tahu persis spesifikasi dekorasi seperti apa yang pelanggan inginkan," ujar Ema.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com