Oleh: Frangky Selamat*
PROGRAM Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendikbudristek telah menempatkan kegiatan kewirausahaan sebagai salah satu pilihan mahasiswa untuk berkegiatan di luar kampus dengan bobot maksimal 20 SKS selama satu semester.
Mahasiswa yang memiliki minat yang besar pada bidang kewirausahaan diberikan kesempatan selebar-lebarnya untuk menyalurkan hasrat untuk berbisnis.
Tanpa memandang dari bidang studi apa mereka berasal, aktivitas kewirausahaan menjadi pilihan menarik untuk dijalankan.
Kegiatan kewirusahaan telah membuka sekat-sekat antarmahasiswa dari berbagai program studi untuk berkolaborasi.
Kelompok-kelompok bisnis yang personelnya terdiri atas beragam disiplin ilmu akan menjadi tim yang solid dan lengkap.
Sejatinya kewirausahaan tidak hanya sekadar kegiatan yang dijalankan selama satu semester, tetapi menjadi dasar kerangka berpikir (mindset) bagi segenap sivitas akademika untuk beraktivitas.
Karakter yang inovatif, proaktif dan pengambilan risiko yang terkalkulasi menjadi pijakan kuat dalam bertindak.
Kewirausahaan sebagai kerangka berpikir tidak selalu mendorong mahasiswa untuk menjadi wirausaha, namun dapat berperan sebagai profesional yang memiliki jiwa yang bersifat kewirausahaan (entrepreneurial).
Karakter inovatif dan proaktif tidak hanya dibutuhkan wirausaha, tetapi juga beragam profesi yang senantiasa berkompetisi untuk meraih keunggulan.
Kampus bisa memilih peran sebagai yang “berjiwa” kewirausahaan atau yang benar-benar kewirausahaan (entrepreneurial university).
Biasanya kampus yang menjadikan kewirausahaan sebagai “jiwa” akan menempatkan kewirausahaan di posisi sentral. Aktivitas mahasiswa berwirausaha di kampus mendapatkan perhatian khusus.
Jalan menjadi kampus yang sungguh entrepreneurial tidak diperoleh hanya dengan mengumandangkan bahwa kegiatan kewirausahaan telah dijalankan.
Terdapat tiga tahap, seperti dikemukakan Jansen dan kawan-kawan (2015) dari Utrech University, Belanda, yang disebut sebagai Student Entrepreneurship Encouragement Model (SEEM).
Tahap pertama adalah edukasi. Pada tahap ini pihak kampus harus menyediakan staf dan fasilitas yang mendukung kewirausahaan. Ini syarat pertama yang harus dipenuhi.