Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawali Juli 2022, IHSG Melaju dan Rupiah Sentuh Level Rp 14.943 Per Dollar AS

Kompas.com - 01/07/2022, 09:27 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau, pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (1/7/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.11 WIB, IHSG berada pada level 6.932,64 atau naik 21,05 poin (0,3 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 6.911,58.

Sebanyak 186 saham melaju di zona hijau dan 184 saham di zona merah. Sedangkan 193 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,13 triliun dengan volume 2,2 miliar saham.

Baca juga: Mengawali Kuartal II 2022, IHSG Bakal Melemah Lagi? Simak Rekomendasi Sahamnya

Bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 0,62 persen, dan Shanghai Komposit 0,18 persen. Sementara itu, Strait Times 0,12 persen.

Wall Street pada penutupan pagi ini merah, dengan penurunan S&P 500 sebesar 0,8 persen, Nasdaq Composite 1,3 persen, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,82 persen.

Baca juga: Wall Street Merah, S&P 500 Berkinerja Terburuk dalam 50 Tahun Terakhir

Sebelumnya, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya yang mengatakan, IHSG berpeluang menguat hari ini. Dia mengatakan, memasuki paruh kedua pada tahun 2022, pola gerak IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah penantian rilis data perekonomian inflasi serta data kedatangan wisatawan yang akan dirilis.

“Data perekonomian yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi stabil serta diperkirakan terdapat peningkatan jumlah kedatangan wisatawan, tentunya dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG, hari ini IHSG berpotensi menguat,” kata William.

Baca juga: Bitcoin Turun ke Level Rp 283 Juta, Cek Harga Kripto Hari Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.09 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.943 per dollar AS, atau turun 40 poin (0,27 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.903 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena isu The Fed dan resesi. Selain itu, rilis data inflasi AS masih mendukung kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif.

Baca juga: Sebulan ke Depan, Pasar Saham dan Obligasi Diproyeksi Tetap Fluktuatif

“Pelemahan rupiah terjadi karena isu The Fed dan resesi. Anjloknya pasar saham global menunjukkan kekhawatiran pasar terhadap isu resesi meningkat. Dari dalam negri, data inflasi Indonesia yang terus meninggi bisa menambah sentimen negatif untuk rupiah,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.950 per dollar AS sampai dengan Rp 14.880 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com