Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Gandeng BNPB dan PMI Luncurkan Gerakan Disinfeksi Nasional untuk Atasi PMK

Kompas.com - 01/07/2022, 14:55 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meluncurkan Gerakan Disinfeksi Nasional sebagai upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan yang tengah mewabah di Indonesia.

Langkah itu merupakan usulan dari Kementerian Pertanian (Kementan) dengan didukung langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Mentan SYL mengatakan, Kementan bersama BNPB dan PMI meluncurkan gerakan disinfeksi tersebut untuk mengendalikan PMK menjelang perayaan Idul Adha.

“PMK telah menyerang ternak kita di 19 provinsi. Maka dari itu, kerja sama dengan BNPB dan PMI ini dibutuhkan untuk menghadapi serangan wabah itu,” jelas SYL dalam keterangan persnya, Jumat (1/7/2022).

Baca juga: Tangani Wabah PMK, Mentan SYL Luncurkan Gerakan Disinfeksi Nasional

Hal itu disampaikan langsung oleh Mentan SYL saat ditemui dalam acara launching Gerakan Disinfeksi Nasional PMK di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Lebih lanjut, SYL mengatakan, wabah PMK yang menyerang hewan ternak, khususnya sapi, dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ternak yang sudah terinfeksi.

PMK juga dapat menyebar melalui udara, sehingga lalu lintas pemeriksaan ternak harus dilakukan secara ketat.

“Oleh karena itu, melalui sinergi lintas kementerian dan lembaga bersama dengan seluruh gubernur dan bupati yang berada di lapangan diharapkan dapat menangani dengan baik wabah PMK,” ungkap SYL.

Kolaborasi dalam penanganan PMK, sebut SYL, pihaknya akan menjadikan upaya tersebut berjalan lebih cepat dan lebih tanggap bersama dengan BNPB, PMI, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Baca juga: Mentan SYL Dorong Petani Beradaptasi dengan Tantangan Alam

“Diharapkan BNPB lebih gencar dalam menyebarkan kebutuhan obat dan vaksin yang diperlukan. Kemudian, sudah ada 800.000 dosis vaksin yang disalurkan ke daerah. Saya harap Kementan dan BNPB dapat menyuntikkan kepada seluruh hewan ternak secara bertahap sebelum Idul Adha tiba,” kata SYL.

Sebagai informasi, Kementan sudah memberikan bantuan disinfektan sebanyak 1,05 juta liter dan spuit sebanyak 800 ribu pcs. Bantuan lainnya berupa 203.000 dosis obat-obatan serta 2.000 unit hand sprayer.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, pihaknya siap mendukung langkah dari Kementan dalam penanganan PMK dengan cara memperkuat upaya penanganan di lapangan.

“Suatu kehormatan bagi BNPB untuk bisa mendukung upaya Kementan di lapangan dan tugas ini akan kami emban semaksimal mungkin untuk membantu Kementan menangani PMK,” ungkap Suharyanto.

Baca juga: Kementan Usulkan Tambahan Anggaran untuk Penanganan PMK Jadi Rp 4,6 Triliun

Suharyanto melanjutkan, penanganan PMK kali ini memerlukan tim yang dapat mempercepat aktualisasi di lapangan. Maka dari itu, pihaknya akan bertanggung jawab dan tak akan mengubah langkah yang sudah ditetapkan oleh Kementan.

“Kami senang dilibatkan dalam kegiatan disinfeksi ke beberapa peternakan yang ada di seluruh Indonesia. Meskipun tim kami terbatas, tetapi kami siap mulai dari tenaga dan materiil untuk mensukseskan kegiatan ini,” kata Suharyanto.

Sementara itu, Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial PMI Sibroh Malisi menyampaikan, PMI siap mendukung upaya pemerintah dalam penanganan PMK di 34 provinsi di Indonesia.

Menurutnya, langkah itu akan terus membuat masyarakat menjadi lebih aman dan nyaman, khususnya saat menyambut Idul Adha.

“Kita memiliki pengalaman dalam penanganan Covid-19, sehingga hal ini terus kita upayakan dan akan turun langsung untuk mendukung Kementan dan BNPB di lapangan,” kata Sibroh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com