Meski memiliki suara di IMF, kekuatan voting Indonesia relatif tidak signifikan. Sehingga bukan merupakan negara yang secara langsung bisa mengendalikan organisasi keuangan dunia ini.
Baca juga: Mahalnya Iron Dome, Teknologi Israel Penghalau Roket Hamas
Untuk diketahui, penyumbang dana terbesar IMF saat ini dipegang oleh Amerika Serikat dengan jumlah SDR 82.994,2 juta dengan kepemilikan voting power 17,43 persen.
Sementara dalam keanggotan Indonesia di IMF, saat ini diwakili oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur BI Perry Warjiyo.
Indonesia sendiri sempat memiliki utang 9,1 miliar dollar AS dari IMF di tahun 1998 atau saat negara ini dilanda krisis moneter hebat. Belakangan, pemerintah Indonesia secara bertahap mencicil pinjamannya dan lunas di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
Meski memiliki tugas dan fungsi yang beririsan satu sama lain, beda IMF dan Bank Dunia sebenarnya sangat mendasar.
IMF memiliki peran untuk menyelesaikan masalah ekonomi jangka pendek, sementara Bank Dunia fokus pada rencana jangka panjang. Fokus Bank Dunia ini biasanya berkaitan dengan program pembangunan yang berkelanjutan.
Baca juga: Beda dari RI, Kenapa Tidak Ada Gejolak Minyak Goreng di Malaysia?
Bantuan IMF ini utamanya berkaitan dengan bank sentral dan masuk ke dalam cadangan devisa negara.
Bila sebuah negara menghadapi krisis, maka akan dibantu IMF dengan dana bantuan yang akan memperbaiki kondisi neraca pembayaran sekaligus memberikan saran keluar dari masalah tersebut.
Sementara Bank Dunia memberikan kucuran pinjaman atau bantuan untuk negara dengan tingkat ekonomi berkembang atau yang sedang mengalami transisi.
Selain itu, jika pinjaman dari IMF banyak digunakan untuk stabilisasi moneter, pinjaman dari Bank Dunia banyak digunakan untuk program pembangunan seperti pembangunan infrastruktur.
Mekanisme pinjaman yang diberikan pun melalui mekanisme antarnegara yang dilaksanakan oleh lembaga terkait.
Adapun dari semua negara anggota, baik kaya atau miskin, dapat memanfaatkan layanan dan sumber daya IMF.
Walaupun begitu, Indonesia yang saat ini merupakan negara dengan taraf kelas ekonomi menengah tidak lagi memerlukan pinjaman dari IMF, namun masih menerima bantuan dari Bank Dunia untuk pembangunan jangka menengah-panjang.
Baca juga: Lengkap Tabel Gaji Pokok PNS dari Golongan I sampai IV
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.