Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susunan Pemegang Saham Berubah, Apakah Mandiri Inhealth Diakuisisi IFG

Kompas.com - 04/07/2022, 08:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan asuransi PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) sempat dikabarkan akan diakuisisi oleh Holding BUMN di bidang asuransi dan penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG).

Kabarnya, hal tersebut akan dilakukan untuk melakukan peningkatan kinerja dan membenahi lini bisnis anak usahanya.

Direktur Utama Mandiri Inhealth Budi Tampubolon tak berkomentar banyak ketika dimintai keterangan terkait rencana tersebut.

Baca juga: Tahun Lalu Disuntik APBN Rp 20 Triliun, BUMN IFG Minta Lagi PMN Rp 6 Triliun Tahun Ini

"Saya bicara fakta saja, bahwa pertengahan bulan Juni ini terjadi perubahan susunan pemegang saham," kata dia kepada Kompas.com akhir pekan lalu.

Ia menambahkan, IFG telah mengambil 10 persen kepemilikan Mandiri Inhealth dari anak usahanya, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

Menurut penuturannya, pemegang saham Mandiri Inhealth dikuasai oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebanyak 80 persen. Adapun, sebanyak 10 persen saham berikutnya dimiliki oleh PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Sedangkan, pada pertengahan Juni lalu, IFG juga memegang sebanyak 10 persen saham Mandiri Inhealth.

"Jasindo ini perusahaan asuransi yang mengerti bisnis ini, tapi IFG Holding sebagai induknya kan jadi lebih besar dan harapannya ada manfaat lain dan dukungan lebih yang bisa kita peroleh," ucap dia.

Meskipun IFG telah masuk ke dalam pemegang saham dari Mandiri Inhealth, ia bilang, kepemilikan tersebut belum akan memengaruhi kemudi bisnis dari perusahaannya. Hal ini lantaran pemegang saham mayoritas masih dimiliki oleh Bank Mandiri.

Di samping itu, adanya perubahan susunan pemegang saham ini justru dapat menciptakan kemungkinan kolaborasi antara Mandiri Inhealth dengan anak usaha yang dimiliki oleh IFG.

Salah satunya, IFG Life yang menjadi mitra koasuransi dalam menawarkan produk-produk asuransi kesehatan Mandiri Inhealth, dimulai dengan Group Managed Care.

"Kami berharap nantinya bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan anaknya sehingga bisa memberikan nilai tambah," tegas dia.

Dilansir dari Kontan, sebelumnya, Wakil Direktur Utama Indonesia Finansial Group (IFG) Hexana Tri Sasongko mengatakan, akuisisi Mandiri Inhealth oleh IFG bakal dilakukan bertahap sebelum jadi pengendali. Pertama, dengan mengambil 10 persen saham milik Jasindo.

Hexana menyebut Jasindo akan fokus pada bisnis utama asuransi kerugian setelah melepas saham Mandiri Inhealth. Sejalan dengan penyelarasan bisnis yang sedang dilakukan pada anak-anak perusahaannya agar tidak saling tumpang tindih.

“Kan di dalam holding itu tidak boleh ada yang namanya kanibal,” tandas dia.

Baca juga: IFG Bakal Kelola Dana Pensiun BUMN, Ini Kata OJK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com