Patok Kenaikan Laba Bersih 20 Persen, Bagaimana Kinerja Mandiri Inhealth?

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) berharap dapat mencetak kenaikan laba bersih sekitar 20 persen dibanding tahun lalu.

Adapun perolehan laba bersih Mandiri Inhealth tahun lalu menyentuh angka Rp 132 miliar.

Direktur Utama Mandiri Inhealth Budi Tampubolon telah mematok besaran laba bersih yang ingin dicetak perusahaan sepanjang tahun 2022 ini.

"Target kami untuk tahun 2022, laba bersihnya sekitar Rp 155 miliar, tapi rasanya bisa melampaui itu,” kata dia akhir pekan lalu.

Baca juga: Susunan Pemegang Saham Berubah, Apakah Mandiri Inhealth Diakuisisi IFG

Ia optimistis target tersebut dapat terlampaui. Pasalnya, kinerja Mandiri Inhealth terus menunjukkan perbaikan.

Lebih lanjut, ia memerinci sampai Mei 2022 Mandiri Inhealth telah berhasil mengumpulkan premi sebesar Rp 1,75 triliun.

Adapun, target pengumpulan premi sampai akhir tahun adalah sebesar Rp 3 triliun. Angka tersebut dipatok lebih besar Rp 5 triliun dari premi yang dikumpulkan perusahaan sepanjang tahun lalu.

Adapun sepanjang 2021, pendapatan premi yang dicatatkan Mandiri Inhealth sebesar Rp 2,5 triliun.

Sementara itu, laba underwriting diperkirakan ikut terkerek dari tahun sebelumnya yang mencapai sekitar Rp 60 miliar.

Budi bilang, sampai Mei 2022, laba underwriting Mandiri Inhealth sudah mencapai sekitar Rp 30 miliar.

“Rasanya semua membaik termasuk pendapatan investasi yang juga lebih baik dari tahun lalu,” imbuhnya.

Meskipun begitu, ada beberapa tantangan bisnis yang masih dihadapi perusahaan. Misalnya, tantangan pada lini asuransi kesehatan kumpulan.

Pasalnya, pandemi Covid-19 membuat beberapa perusahaan yang bekerja sama dengan Mandiri Inhealth melakukan efisiensi dan mengurangi manfaat asuransi bagi karyawannya.

Ia berharap pandemi dapat segera berlalu. Dengan demikian Mandiri Inhealth dapat menggenjot penjualan kembali.

Baca juga: Gandeng Mandiri InHealth, InsurTech Payuung Luncurkan Asuransi Kesehatan untuk Pelaku UKM