Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Dirut Baru KPEI, Ini Strategi Iding Pardi Perkuat Pasar Modal dan Keuangan Indonesia

Kompas.com - 04/07/2022, 12:11 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) telah resmi memiliki direksi baru untuk periode 2022-2026, setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) digelar pada akhir bulan lalu.

Direktur Utama KPEI Iding Pardi mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah strategi untuk menjadikan perusahaan sebagai Lembaga kliring dan penjaminan atau central counterparty (CCP) yang andal dengan menyediakan layanan terbaik bagi pasar modal dan pasar keuangan Indonesia.

“Adapun misi perusahaan sebagai salah satu infrastruktur pasar adalah mewujudkan pasar modal dan pasar keuangan Indonesia yang aman dan menarik dengan menyediakan layanan kliring, penjaminan dan nilai tambah lainnya,” ujar dia, melalui keterangan resminya, dikutip Senin (4/7/2022).

Baca juga: BSI Buka Kantor di Dubai, Dirut: Upaya Wujudkan Masuk 10 Bank Syariah Terbesar di Dunia

Visi dan misi tersebut, lanjut Iding, akan dicapai melalui berbagai program untuk penyempurnaan dan pembaruan sistem dan infrastruktur, efisiensi proses bisnis, dan perluasan produk dan layanan.

Ia memastikan, program tersebut akan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan dan memenuhi prinsip, standar, dan best practices internasional melalui berbagai program unggulan.

Iding mengungkapkan, KPEI memiliki berbagai program unggulan, antara lain perluasan peran KPEI sebagai CCP di pasar OTC derivative suku bunga dan nilai tukar (SBNT) dan instrumen pasar uang lainnya.

Kemudian, KPEI juga mengusulkan adanya perubahan atau penambahan regulasi yang mendukung dan memperkuat peran lembaga.

"Serta menjadikan KPEI sebagai CCP yang comply terhadap prinsip, standar, dan best practices internasional melalui upaya pengakuan KPEI sebagai qualified CCP di yurisdiksi lain terutama Eropa," ujarnya.

Iding berharap, peran KPEI akan semakin kuat dan luas dengan adanya dukungan regulator yang memang menginginkan pasar yang lebih terkoneksi, terintegrasi, aman dan transparan, yang juga sudah menjadi tren pengaturan di berbagai pasar keuangan di dunia.

"Proyeksi ke depan pasar modal Indonesia akan semakin menarik dengan bertambahnya emiten dan bertumbuhnya investor ritel yang akan meningkatkan transaksi di pasar modal," tutur dia.

"Hal ini juga didukung dengan masifnya pemanfaatan teknologi digital yang akan mempermudah akses dan literasi terhadap pasar modal,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, RUPST KPEI pada 22 Juni 2022, secara resmi mengangkat Iding Pardi sebagai Direktur Utama KPEI periode 2022-2026, dan Antonius Herman Azwar sebagai Direktur I serta Umi Kulsum sebagai Direktur II.

“Dengan komposisi tersebut diharapkan berbagai program-program kerja utama yang saat ini sebagian besar masih berjalan dapat dijaga kesinambungannya," ucap Iding.

Baca juga: E-BOCS KPEI Terhubung dengan BI-SSSS, Apa Keuntungannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com