Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Petani Jual TBS Kelapa Sawit ke Malaysia, Apkasindo: Kami Harus Biayai Keluarga

Kompas.com - 04/07/2022, 21:15 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung membenarkan, video viral di media sosial terkait para petani menjual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke Malaysia yang diangkut menggunakan truk dan perahu.

Gulat mengatakan, video para petani jual TBS kelapa sawit ke Malaysia tersebut terjadi di Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat.

"Memang iya (video viral jual TBS ke Malaysia), intinya ini masalah hidup kami, kami harus hidup membiayai anak-anak, kehidupan selanjutnya," kata Gulat saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Viral Video Petani Sawit Jual TBS ke Malaysia, Ini Respons Mendag Zulhas

Gulat mengatakan, harga TBS kelapa sawit di Kalimantan Utara saat ini berkisar Rp 800 per kg. Sementara itu, harga TBS petani sawit di Malaysia berkisar Rp 4.500 per kg.

Karenanya, ia menilai, langkah yang dilakukan para petani jual TBS Kelapa sawit ke Malaysia itu mestinya tidak dilarang. Sebab, harga TBS kelapa sawit di dalam negeri merugikan para petani.

"Selama harga TBS seperti itu, kami akan melihat peluang-peluang lain dan mereka itu (petani) juga tidak bisa dilarang, kenapa? Loh, dijual yang di sana (Kalimantan Utara) kalau laku Rp 800 per kg, upah memanen udah lebih dari itu, kan tekor orang manen kan begitu," ujarnya.

Baca juga: Dicurhati Petani Harga TBS Sawit Masih Anjlok, Ini Respons Menteri Teten

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli mengatakan, apa yang dilakukan oleh petani tersebut wajar. Sebab kata dia, harga TBS kelapa sawit di Malaysia mencapai Rp 4.500 per kilogram.

"Wajar dong di sana mahal Rp 4.500. Kita cuma Rp 1.000," ujarnya saat dijumpai Kompas.com di ruang kantornya Jakarta, Senin (14/7/2022).

Mendag Zulhas menjelaskan, situasi itu terjadi lantaran adanya kebijakan larangan ekspor yang sempat diberlakukan pemerintah.

Oleh sebab itu, Kemendag akan mendorong percepatan ekspor agar harga TBS kelapa sawit maupun minyak goreng kembali stabil.

"Kebijakan kemarin (larangan eskpor) enggak tepat, jadi berdampaklah ke sana. Makanya ekspor ini kita percepat lagi, kita lakukan percepatan agar lancar lagi," pungkasnya.

Baca juga: Petani Sawit Minta Kebijakan DMO dan DPO Dihapus, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com