Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsultan Penyehatan Keuangan Wanaartha Life Mundur, Bagaimana Nasib Pencarian Investor?

Kompas.com - 05/07/2022, 12:52 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasabah korban gagal bayar PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (WanaArtha Life) masih perlu menunggu kejelasan terkait pencarian investor baru bagi perusahaan ini.

Wanaartha Life penah menargetkan proses negosiasi dengan investor akan selesai pada Juli 2022. Namun demikian, kabar terkait investor yang akan masuk ke perusahaan belum terdengar.

Teranyar, Direktur WanaArtha Life Adi Yulistanto mengatakan, Konsultan Penyehatan Keuangan Wanaartha Life Kukuh K. Hadiwidjojo yang diketahui bertugas sebagai negosiator dengan calon investor baru justru mundur.

"Benar (Pak Kukuh mengundurkan diri). Kurang lebih 3 minggu yang lalu," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

Baca juga: Nasabah Wanaartha Life Tunjuk Auditor, Selidiki Aliran Dana Wanaartha Life

Ketika ditanya mengenai alasan mundurnya konsultan penyehataan dari HWMA Law Firm tersebut, ia tidak memberikan banyak komentar.

"Saya tidak tahu pasti, apakah memang kontraknya sudah berakhir atau karena alasan lain," imbuh dia.

Berkaitan dengan mundurnya konsultan hukum dan penyehatan keuangan yang sekaligus menjalankan negosiasi dengan investor, Wanaartha Life kemudian menunjuk AHN Lawyers menduduki posisi yang telah ditinggalkan.

Adi mengaku hal ini tidak berpengaruh pada pembahasan investor yang sedang dijalankan perusahaan.

"Terdapat beberapa calon investor, tetapi yang insurtech belum ada penandatanganan mandate atau offer letter. Sedangkan yang non insurtech sudah kami ajukan mandate letter-nya melalui arranger-nya," ungkap dia.

Baca juga: Calon Investor Baru Wanaartha Life dari Singapura?

Adi menyampaikan, keseluruhan proses ini sudah mencapai 20 persen, jika asumsi indikatornya adalah total proses dari penerbitan Lol, proses negosiasi, presentasi dan introductary meeting di OJK, skema dan penawaran, hingga realisasi pembayaran.

"Namun, jika asumsi indikatornya hanya proses negosiasi agar investor dapat masuk ke perusahaan, maka dapat diindikasikan sudah lebih dari 50 persen. Jadi, tergantung dari mana kita melihatnya," ucap dia.

Adapun, Adi tidak dapat memberikan target pasti perusahaan untuk mendapatkan investor.

Sehubungan dengan pembayaran klaim nasabah prioritas, Wanaarta Life telah membayarkan kurang lebih Rp 3 miliar dalam 4 gelombang. Jumlah tersebut dibayarkan kepada lebih dari 320 nasabah pemegang polis. Adapun uang pembayaran ini diambil dari kupon investasi yang dimiliki perusahaan.

Rencana penyehatan keuangan (RPK) Wanaartha Life saat ini juga belum mendapat lampu hijau dari OJK. Pasalnya, perusahaan sendang melakukan pengajuan final secara pararel kepada pemegang sahan melalui RUPS Tahunan yang akan dilaksanakan tanggal 11 Juli 2022.

"Bicara tenggat agak sulit, karena kami masih tek-tokan dengan OJK," tandas dia.

Sebelumnya, Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot bilang, OJK telah meminta pemegang saham pengendali dan manajemen untuk segera menyesuaikan dan menyampaikan RPK perusahaannya.

"Perusahaan harus menyampaikan RPK yang komprehensif serta didukung dengan kepastian sumber dana yang dapat segera direalisasikan perusahaan," kata dia.

Terakhir diketahui, Wanaartha Life sedang menjajaki investor baru yakni perusahaan insurtech dari Singapura. Total ada sekitar tiga calon investor yang sedang melakukan pendekatan dengan perusahaan ini.

Baca juga: Lanjutkan Skema Prioritas, Wanaartha Life Sebut Sudah Bayar Rp 1,9 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com