JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah melalui PT Pertamina Patra Niaga tengah memberlakukan pembelian BBM bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar melalui aplikasi MyPertamina. Namun, dalam penerapannya yang masih baru di masa transisi, sangat wajar jika masih ada kendala.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, aplikasi MyPertamina diharapakan dapat bekerja dengan baik layaknya aplikasi PeduliLindungi. Menurut dia, aplikasi PeduliLindungi, saat baru–baru muncul juga banyak yang meragukan.
“MyPertamina itu kan kemarin dipergunakan Pertamina untuk membangun penerapan sistem logistiknya, mengukur supaya tidak ada kebocoran. Sekarang MyPertamina dan Telkom, sedang memperbaiki sistemnya ini. Sama kalau kita ingat PeduliLindungi , semua orang juga underestimate karena buatan Indonesia. Tapi sekarang, terbukti kalau PeduliLindungi menjadi platform digital terbesar di Indonesia,” kata Erick Thohir usai rapat kerja dengan DPR RI, Senin (5/7/2022).
Erick Thohir menambahkan, saat ini merupakan era satu data. Dengan begitu segala bentuk subsidi yang akan diberikan pemerintah akan lebih menjangkau dan tepat sasaran.
“Sekarang kan sayang kalau platform ini dimatikan, dan ini bisa kita kembangkan untuk (penyaluran) minyak goreng misalnya, sehingga kita punya satu data, dan akan lebih tepat sasaran,” ungkap Erick.
Baca juga: KPPU Soroti Penggunaan Aplikasi MyPertamina untuk Beli Pertalite dan Solar
Dia mengungkapkan, untuk transisi ke aplikasi MyPertamina, saat ini pihaknya telah meminta pihak Telkom, Pertamina, dan LinkAja untuk memperbaiki ekosistem yang terkendala. Ia juga berharap, aplikasi MyPertamina kedepannya bisa menekan kebodcoran elpiji, atau Pertalite.
“Saya mendukung program satu data, dan ini sudah eranya agar subsidi tepat sasaran jangan ada pemborosan. Kalau sampai Rusia menyetop crude oil-nya itu harga minyak bisa naik sampai 380 dollar AS per barel, enggak kebayang,” tegas Erick Thohir.
Baca juga: Viral Lowongan Buzzer untuk Tingkatkan Rating MyPertamina, Ini Respons Pertamina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.