Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarin Ditutup Menguat, Bagaimana Proyeksi Pergerakan IHSG Hari Ini?

Kompas.com - 06/07/2022, 08:08 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif atau mixed pada sesi perdagangan hari ini, Rabu (6/7/2022), setelah pada sesi perdagangan Selasa (5/7/2022) kemarin, IHSG ditutup menguat 0,97 persen ke level 6.703,26.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, pada sesi perdagangan hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed, dengan kecenderungan melemah.

Menurutnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang semakin mendekati Rp 15.000 akan menjadi salah satu sentimen negatif terhadap pergerakan IHSG pada sesi perdagangan hari ini.

Baca juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Menguat, Dow Jones Terkoreksi Tipis

"Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.563–6.740," ujar dia, dalam risetnya, Rabu (6/7/2022).

Lebih lanjut William menyoroti penguatan IHSG pada sesi perdagangan kemarin, di mana nilai transaksi tidak mengalami perubahan signifikan dibanding nilai transaksi sebelumnya.

Nilai transaksi perdagangan IHSG yang hanya mencapai Rp 11,3 triliun, lebih rendah dari sesi perdagangan Senin (4/7/2022), mengindikasikan bahwa IHSG rebound,namun tidak dengan adanya daya beli yang besar dari pelaku pasar.

Baca juga: Emirates dan Etihad Dikabarkan Bakal Jadi Investor, Ini Tanggapan Bos Garuda Indonesia

"Oleh karena itu, secara keseluruhan pergerakan IHSG memang masih menurun," ujar William.

Berbeda dengan William, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper memproyeksikan, IHSG melanjutkan penguatan pada sesi perdagangan har ini.

Penguatan diperkirakan bersifat sementara dikarenakan minimnya sentimen serta kekhawatiran akan inflasi dan kenaikan suku bunga.

Untuk level support IHSG diproyeksi bergerak di rentang 6.589-6.646. Sementara itu, level resistance IHSG berada pada rentang 6.763-6.823.

"Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic yang membentuk golden cross mengindikasikan potensi melanjutkan penguatan dalam jangka pendek," ucap Dennies.

Baca juga: Rupiah Nyaris Rp 15.000 per Dollar AS, Sri Mulyani Pastikan Ekonomi RI Tetap Terjaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com