Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Ketahanan Pangan RI Aman, tapi Waspada Tekanan Inflasi Pangan

Kompas.com - 06/07/2022, 13:16 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim ketahanan pangan Indonesia selama tiga tahun terakhir cukup aman. Hal itu tercermin dari hasil produksi sejumlah komoditas, terutama besar yang mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, bahkan hingga di ekspor.

"Indonesia dari sisi pangan, kita dalam tiga tahun terakhir produksi beras dan produk komoditas miliki kemampuan untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor ke luar negeri," ujarnya dalam acara Road to G20: Securitization Summit 2022 di Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Cegah Krisis Pangan, Ini yang Dilakukan ID FOOD

Meski demikian, terjaganya ketahanan pangan nasional tak membuat pemerintah terlena dengan kondisi tersebut. Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan tetap waspada mengingat saat ini dunia tengah menghadapi gejolak inflasi pangan global.

"Jadi ini enggak berarti terlena, karena ada tantangan dan tekanan inflasi pangan harus diwaspadai," kata dia.

Inflasi pangan melonjak seiring dengan naiknya harga komoditas yang dipicu perang antara Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Inflasi Turki Capai 78,6 Persen, Rekor Tertinggi dalam 20 Puluh Tahun

Sejumlah negara sudah mengalami kenaikan inflasi yang tinggi bahkan berisiko memunculkan stagflasi. Seperti Amerika Serikat inflasi per Juni 2022 tercatat sebesar 8,6 persen, Italia 8 persen, Jerman 7,6 persen, dan Singapura 5,6 persen.

Indonesia sendiri mencatatkan inflasi sebesar 0,61 persen (month to month/mtm) pada Juni 2022, naik dibandingkan inflasi pada Mei 2022 yang tercatat sebesar 0,4 persen. Sementara secara tahunan (year on year/yoy) inflasi Juni 2022 tercatat 4,35 persen, atau yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

"Dalam G20, isu ini akan jadi perhatian sebab pangan jadi sumber inflasi dunia, dengan perang di Ukraina timbulkan dampak disrupsi rantai pasok dari makanan dan pupuk. Berbagai negara alami tekanan harga pangan sangat signfikan, dan jadi perhatian kita," pungkasnya.

Baca juga: Jerome Powell Bertekad Turunkan Inflasi, AS Kemungkinan Alami Resesi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com