Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurs Rupiah Tembus Rp 15.000 Per Dollar AS, Ekonom: Baru Permulaan

Kompas.com - 06/07/2022, 14:33 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar atau kurs rupiah mengalami pelemahan terhadap dollar AS di pasar spot, bahkan sudah menembus level Rp 15.000 per dollar AS.

Mengutip data Bloomberg pukul 13.35 WIB, kurs rupiah berada di level Rp 15.014 per dollar AS, atau melemah 0,14 persen dari level penutupan perdagangan kemarin yang ada di level Rp 14.993 per dollar AS.

Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan tekanan pada nilai tukar rupiah ini baru permulaan dari serangkaian tekanan global terhadap perekonomian Indonesia.

"Pelemahan nilai tukar rupiah baru permulaan, tekanan berikutnya terjadi saat kenaikan Fed rate," ujar Bhima kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Penyebab Nilai Tukar Rupiah Melemah hingga Tembus Rp 15.000 Per Dollar AS

Dia menjelaskan, saat ini kondisi pasar uang dunia tengah khawatir akibat adanya sinyal resesi ekonomi global. Salah satunya, proyeksi Citigroup yang menyatakan risiko dunia mengalami resesi kini sebesar 50 persen dalam 18 bulan ke depan.

Di saat yang bersamaan, Bank Indonesia (BI) masih menahan suku bunga acuan padahal telah terjadi kenaikan inflasi Juni 2022 sebesar 4,35 persen.

Kebijakan BI tersebut justru membuat arus investasi asing keluar dari Indonesia semakin deras.

"Kita harus mempersiapkan diri dalam skenario yang terburuk," kata dia.

Baca juga: IHSG Turun 1,1 Persen, Rupiah Kian Melemah Jadi Rp 15.026 Per Dollar AS

Dia mengatakan, Indonesia harus bersiap menghadapi kontraksi daya beli masyarakat jika  pemerintah tidak mengambil sikap untuk menghadapi kenaikan inflasi.

Kemudian, pendapatan dari ekspor komoditas yang selama ini menopang surplus perdagangan bisa berbalik arah, mengingat harga CPO dan batu bara mulai menurun sebulan terakhir.

Selain itu, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berpotensi melebar sehingga beban untuk pembayaran bunga utang terutama Surat Berharga Negara (SBN) meningkat tajam.

"Kondisi rupiah perlu jadi perhatian karena pelemahan rupiah bisa picu berbagai ekses negatif ke perekonomian. Ada perfect storm atau badai yang sempurna sedang mengintai ekonomi Indonesia," tutur Bhima.

Baca juga: Mau Tukar Dollar AS Hari Ini? Cek Dulu Kurs Rupiah di BRI hingga CIMB Niaga

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com