Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tembus Rp 15.000 per Dollar AS, Apa Dampaknya ke Perekonomian Indonesia?

Kompas.com - 06/07/2022, 19:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Harga impor meningkat

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebutkan, kondisi rupiah saat ini perlu jadi perhatian. Sebab Ia menilai, pelemahan kurs dikhawatirkan memicu kenaikan biaya impor terutama pangan.

"Sejauh ini imported inflation belum dirasakan karena produsen masih menahan harga di tingkat konsumen. Tapi ketika beban biaya impor sudah naik signifikan akibat selisih kurs maka imbasnya ke konsumen juga," kata dia.

Selain itu, beban utang luar negeri sektor swasta berpotensi meningkat, karena pendapatan sebagian besar diperoleh dalam bentuk rupiah sementara bunga dan cicilan pokok berbentuk valas. Situasi ini disebut akan mendorong swasta lakukan berbagai cara salah satunya efisiensi operasional.

"Tidak semua perusahaan swasta yang memiliki ULN lakukan hedging," ucap Bhima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com