Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Melesat, PAM Mineral Bukukan Laba Bersih Rp 24,73 Miliar

Kompas.com - 06/07/2022, 22:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL) membukukan laba bersh sebesar Rp 24,73 miliar pada kuartal I-2022. Realisasi ini meningkat 205,86 persen dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar Rp 8,08 miliar.

Direktur Keuangan NICL Herman Thio mengatakan, pertumbuhan itu tidak terlepas dari pendapatan perseroan yang meningkat signifikan. Tercatat pada periode tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan NICL melesat 123,32 persen secara yoy menjadi Rp 222,2 miliar.

"Pendapatan diperoleh dari sejumlah klien di antaranya PT Indonesia Ruipu Nickel and Chrome Alloy, PT Guang Ching Nikel and Stainless Steel, PT Kyara Sukses Mandiri, PT Sulawesi Mining Indonesia, dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel," ujar Herman, dalam keterangannya, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: 6 Saham Ini Paling Banyak Dilego Asing dalam Sepekan, Ada 4 Emiten Pertambangan

Lebih lanjut Ia bilang, pertumbuhan pendapatan juga turut mendongkrak aset perseroan menjadi Rp 521,33 miliar, atau tumbuh 25 persen dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 417,3 miliar. Adapun posisi kas dan setara kas juga meningkat menjadi Rp 138,54 miliar.

"Kinerja positif dipengaruhi peningkatan penjualan nikel. Tren positif ini diteruskan dari 2020 saat pendapatan kami naik signifikan sebesar Rp188,02 miliar setelah penjualan nikel IBM dimulai," kata Herman.

Baca juga: Nikel Indonesia, Elon Musk, dan Peluang Bioekonomi

Manfaatkan momentum baterai kendaraan listrik

Direktur Utama NICL Ruddy Tjanaka mengatakan, perseroan akan meningkatkan kegiatan eksplorasi dan produksi tahun ini hingga 1,5 juta ton.

Ini dilakukan seiring dengan pertumbuhan kinerja perusahaan dan tingginya kebutuhan nikel, terutama untuk industri manufaktur, konstruksi, dan bahan baku produksi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Adapun secara rinici, target NICL tahun ini terdiri atas 900.000 ton bijih nikel kadar tinggi (high grade, kandungan 1,5-1,75 persen Ni) dan 600.000 ton bijih nikel kadar rendah (low grade, kandungan di bawah 1,5 persen Ni).

"Kami lebih optimistis ke depan ini akan ada nikel beserta turunannya yang akan menjadi salah satu primadona dari penggerak ekonomi Indonesia," ucap Ruddy.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com