Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Commuter Masih Cari Pelaku Pelemparan Batu ke KRL

Kompas.com - 07/07/2022, 09:26 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video kaca jendela KRL Jabodetabek pecah akibat dilempari batu viral di media sosial. KAI Commuter langsung bergerak mencari pelaku.

Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, hingga saat ini pelaku pelemparan masih belum ditemukan oleh pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

"Petugas keamanan dan petugas terkait Stasiun Duri segera menuju lokasi pelemparan untuk mencari informasi terkait pelaku pelemparan kepada warga sekitar tempat kejadian," ujar Leza dalam keterangan tertulis, dikutip Kompas.com Kamis (7/7/2022).

Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 8.000 Per Gram Hari Ini

Meskipun demikian, Leza memastikan tidak ada korban jiwa akibat aksi vandalisme tersebut.

Adapun agar tetap melayani pengguna, gerbong kereta yang terkena lemparan batu tersebut ditukar dengan menggunakan rangkaian yang baru di Stasiun Manggarai. Sebab, insiden tersebut menyebabkan kaca pintu salah satu gerbong KRL pecah.

Hal tersebut segera direspons petugas pengawal KRL dan petugas On Train Cleaning dengan membersihkan serpihan kaca yang pecah.

"KAI Commuter menyesalkan atas kejadian vandalisme terhadap sarana KRL," ucap Leza.

Leza membeberkan, petugas KAI Commuter di lokasi kejadian juga memberikan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya pelemparan maupun aksi vandalisme terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian.

Baca juga: Limit Saldo dan Transaksi DANA Premium Naik, Ini Jumlahnya

Pasal 180 UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian menyebutkan setiap orang dilarang menghilangkan, merusak, atau melakukan perbuatan yang mengakibatkan rusak dan atau tidak berfungsinya prasarana dan sarana perkeretaapian.

"KAI Commuter mengimbau seluruh warga masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar jalur rel, untuk menjaga keamanan perjalanan kereta serta mendukung penuh gerakan anti vandalisme terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian," tandas Leza.

Sebelumnya, melalui unggapan akun Instagram @jktinfo terlihat video singkat kondisi gerbong KRL pasca pelemparan batu.

Dalam video pelemparan batu ke jendela KRL yang tersebar di media sosial tersebut, diperlihatkan salah satu kaca jendela KRL pecah dengan lubang yang cukup besar.

Dalam video tersebut tampak juga serpihan-serpihan kaca jendela berserakan di tempat duduk serta lantai KRL.

"Rabu (6/7) terjadi pelemparan batu pada KRL KA D1/12437 (Manggarai-Angke) pada pagi hari tadi. Belum diketahui informasi lebih detail mengenai pelaku dan motif atas pelemparan ini. Saat ini sudah ditangani oleh petugas," tulis keterangan dalam Instagram tersebut. 

Sampai Kamis pagi, video pelemparan batu ke KRL Jabodetabek tersebut telah disukai oleh 59.715 orang dan mendapatkan 2.098 komentar dari warganet.

Baca juga: Cara Membeli Minyakita Rp 14.000 Per Liter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com