Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menguat di Awal Perdagangan, Rupiah Kembali ke Level Rp 14.900

Kompas.com - 07/07/2022, 09:31 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona positif pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (7/7/2022). Hal serupa dialami mata uang garuda yang menguat tipis pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, setelah sempat dibuka melemah, pada pukul 09.11WIB IHSG berada pada level 6.659,05 atau menguat 12,6 poin (0,19 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 6.646,41.

Sebanyak 227 saham melaju di zona hijau dan 150 saham di zona merah. Sedangkan 175 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 978,7 miliar dengan volume 2,4 miliar saham.

Sementara itu, bursa Asia lain tercatat bergerak variatif atau mixed. Tercatat Hang Seng Hong Kong, Shanghai Komposit, dan Straits Times melemah masing-masing sebesar 0,85 persen, 0,02 persen, dan 0,06 persen. Adapun Nikkei tercatat menguat tipis sebesar 0,73 persen.

Baca juga: KAI Commuter Masih Cari Pelaku Pelemparan Batu ke KRL

Kurs Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi tercatat ini menguat setelah kemarin terus tertetekan. Bahkan, nilai tukar rupiah kembali ke level di bawah Rp 15.000 per dollar AS.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah bergerak pada level Rp 14.985 per dollar AS, atau naik 0,09 persen dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.999 per dollar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan, tren pelemahan nilai tukar rupiah selama beberapa hari terakhir disebabkan oleh sentimen negatif baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.

Meskipun demikian, Ibrahim menilai kondisi fundamental perekonomian nasional saat ini masih relatif baik, sehingga pergerakan rupiah diprediksi tetap terjaga.

“Kekuatan fundamental perekonomian kita masih bagus,” ucap dia.

Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 8.000 Per Gram Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com