Lingkungan digital salah satunya bisa diciptakan melalui pemenuhan kebutuhan infrastruktur telekomunikasi yang merata.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, sejak 2019 hingga 2022, investasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan infrastruktur digital telah mencapai Rp 75 triliun.
Upaya membangun infrastruktur digital yang mumpuni dan merata tidak semata dilakukan pemerintah.
Hingga Desember 2021, Telkom telah membantu menghadirkan berbagai infrastruktur, seperti 170.885 kilometer (km) kabel fiber optic yang membentang di sepanjang Nusantara, 251.116 base transceiver station (BTS), serta 14,1 juta optical port yang membantu 8,6 juta pelanggan IndiHome terhubung dengan dunia melalui sambungan internet.
Pembangunan kedaulatan digital juga perlu memperhatikan kondisi masyarakat. Literasi dan inklusi digital masyarakat harus terus ditingkatkan demi menambah kualitas digitalisasi.
Baca juga: Sambut HUT Ke-52, Jamkrindo Dukung Transformasi Digitalisasi UMKM
Mengacu data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), indeks literasi digital Indonesia ada di angka 3,49 dari rentang 0-5. Hal Ini menandakan tingkat literasi digital masyarakat kian matang dan siap menjadi modal kuat untuk bersaing di era society 5.0.
Upaya membentuk masyarakat digital yang tangguh telah dilakukan Telkom melalui penyediaan berbagai produk dan layanan.
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan BUMN, Telkom berupaya meningkatkan literasi digital melalui pengembangan aplikasi PeduliLindungi, pelaksanaan pendampingan melalui Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), penyediaan sarana inkubasi Amoeba dan Indigo, serta berbagai upaya lain.
Telkom meyakini, lingkungan dan masyarakat digital bisa mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi digital yang kuat.
Melalui digitalisasi, taraf kehidupan masyarakat dapat semakin meningkat dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca juga: Pemulihan Ekonomi Pariwisata
Menurut laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, pada 2021 lalu nilai transaksi digital yang terjadi di sektor e-commerce Indonesia mencapai Rp 1.000 triliun atau 70 miliar dollar AS. Angka ini diprediksi akan terus meningkat hingga 146 miliar dollar AS pada 2025.
Untuk menyokong pertumbuhan ekonomi digital, dibutuhkan berbagai produk dan layanan untuk masyarakat dan pelaku usaha.
Oleh karena itu, Telkom telah menghadirkan sejumlah solusi seperti Pasar Digital (PaDi) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Agree (pertanian dan perikanan), Logee (Logistik), BigBox (Satu Data Indonesia), hingga MySooltan.
Ririek mengatakan, berbagai produk serta layanan digital services, digital platform, dan digital connectivity dari Telkom dipersembahkan demi mewujudkan visi Telkom menjadi digital telco pilihan utama masyarakat.
“Mengandalkan kolaborasi dengan berbagai pihak, Telkom hendak mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, berdaya saing, dan memberi nilai tambah terbaik bagi masyarakat dan negara,” katanya.