Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Enggak Gampang Naikkan Harga TBS

Kompas.com - 07/07/2022, 18:41 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui tidak mudah untuk menaikkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dalam negeri.

Hal itu karena berbagai faktor termasuk adanya faktor Ukraina yang kembali membuka keran ekspor minyak bunga matahari (sunflower oil).

"Ya saya jelasin, memang enggak gampang naikkan harga TBS itu. Selama ini harga minyak di Ukraina, minyak sunflower itu kan sudah lama tak terekspor berapa bulan tuh, empat sampai lima bulan kan. Sekarang dia turunin pajak dia bawa ekspor pengaruhlah ke yang lain," kata dia di Jakarta, Kamis (7/7/2022).

Baca juga: Mendag Zulhas: Saya Sedih Petani Jual Sawit ke Malaysia

Ketika ditanya mampukah pemerintah menaikkan harga TBS tersebut dalam waktu dekat ini? Luhut pun mengaku saat ini tidak bisa berkomentar.

"Enggak bisa omong sekarang, kita harus lihat Ukraina, dia kan cadangan sunflower-nya gede sekali tuh, enggak terekspor kan. Sekarang dibuka, pajaknya dikurangi dia. Maka itu kita harus cari ekuilibrium dan tak gampang," sambung dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memperkirakan harga tandan buah segar kelapa sawit akan naik dalam sebulan ke depan.

Dia menjelaskan, yang menjadi penyebab harga TBS menurun adalah lantaran ekspor minyak kelapa sawit (CPO) yang belum lancar sehingga stok CPO alias minyak mentah di tangki masih penuh.

Adapun Serikat Petani Indonesia (SPI) mengeluhkan harga TBS yang terus jatuh. Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) mengatakan, di Pasaman Barat, Sumatera Barat, harga TBS sudah Rp 600 per kilogram.

Baca juga: Viral Video Petani Jual TBS Kelapa Sawit ke Malaysia, Apkasindo: Kami Harus Biayai Keluarga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com