JAKARTA, KOMPAS.com - Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara memiliki beberapa target yang ingin dicapai setelah penandatanganan dokumen penyerahaan pengelolaan Bandara Kualanamu ke PT Angkasa Pura Aviasi (APA) pada Kamis, (7/7/2022).
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengungkapkan, pada akhir tahun ditargetkan Bandara Kualanamu akan membuka tujuh rute penerbangan internasional dari dan ke Asia Selatan.
"Dalam 5 tahun ke depan, Bandara Kualanamu akan melayani 40 persen penerbangan internasional atau naik dibandingkan saat ini hanya 10 persen penerbangan internasional,” kata dia dalam konferensi pers di Sarinah Jakarta Pusat, Kamis (7/7/2022).
Baca juga: Konsorsium GMR-AP II Resmi Kelola Bandara Kualanamu, Ini Harapan Erick Thohir dan Menhub Budi Karya
Ia menyebut, sebelum pandemi Covid-19, penerbangan domestik berada di posisi 90 persen. Sementara saat ini, penerbangan internasional di Bandara Internasional Kualanamu hanya sekitar 2 sampai 3 persen saja.
Di samping itu, APA berencana mengembangkan Bandara Kualanamu dengan konsep Airport City yang mengintegrasikan kebutuhan penumpang, kargo, dan peran bandara sebagai hub internasional.
“Kapasitas terminal penumpang ditingkatkan hingga maksimal 65 juta penumpang, dari saat ini sekitar 8 juta penumpang per tahun. Di samping itu, lahan seluas 200 hektar disiapkan untuk pembangunan area komersial,” imbuh dia.
"Hari ini terminal Bandara Internasional Kualanamu itu kapasitasnya 8 juta. Jadi kami akan melakukan percepatan bagaimana dalam 24 bulan kami akan expand capacity terminal jadi 15 juta. Itu menjadi bagaian komintem bersama untuk traffic 24 bulan," imbuh dia.
Baca juga: Dalam 25 Tahun ke Depan, Bandara Kualanamu Ditargetkan Miliki 50 Rute Penerbangan Internasional
Untuk mencapai target tersebut, ia mengaku, perlu pengembangan kapasitas dan infrastruktur yang bakal menelan biaya sekitar Rp 1,7 triiun. Namun demikian, jumlah uang tersebut tidak mencakup pengembangan lahan seluas 200 hektar yang ada di sana.
"Kalau yang itu konsepnya partnership. Jadi kita mencari mitra karena di situ sudah siap menjadi lahan dan infrastruktur, tapi yang mencari mitra bukan AP II lagi, sudah PT Angkasa Pura Aviasi (APA)," urai dia.
Lebih lanjut, Awaluddin menjabarkan, lahan komersial seluas 200 hektar itu akan dikembangkan untuk pembangunan antara lain convention center, factory outlet, F&B area, kids edutainment, golf course, hypermarket, hotel, apartemen, perkantoran, theme park, dan duty free area.
Muhammad Awaluddin menambahkan, seluruh investasi berasal dari APA.
Baca juga: Berkonsep Airport City, Bandara Kualanamu Akan Dilengkapi Hotel hingga Theme Park
AP II selaku pemegang saham mayoritas APA akan menjalankan fungsi pengawasan terhadap operasional dan pengembangan dan memastikan Bandara Kualanamu dapat berkontribusi signfikan terhadap pertumbuhan ekonomi serta pariwisata di Sumatera Utara dan lebih luas lagi bagi Indonesia.
Adapun dana investasi yang disiapkan APA untuk pengembangan Bandara Kualanamu dapat mencapai Rp 56 triliun hingga 2047.
Pada 2047, pergerakan penumpang di Bandara Kualanamu diperkirakan mencapai 54 juta penumpang dengan kapasitas terminal 65 juta penumpang per tahun.
Sebagai infromasi, AP II dan GMR Airports Consortium adalah pemegang saham di joint venture company (JVCo) yakni PT Angkasa Pura Aviasi, yang menjadi pengelola Bandara Internasional Kualanamu.
GMR Airports Consortium sendiri merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP)
Adapun, AP II menguasai mayoritas 51 persen saham di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara GMR Airports Consortium sebesar 49 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.