Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran Investor Strategis Diharapkan Bisa Dongkrak Kinerja Garuda Indonesia di Masa Mendatang

Kompas.com - 07/07/2022, 19:45 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah mencari calon investor strategis bagi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Hal ini dilakukan dalam rangka penyelamatan Garuda Indonesia.

Sekretaris Eksekutif Pusat Studi Perdagangan Dunia, Universitas Gadjah Mada Maharani Hapsari menilai upaya tersebut merupakan langkah strategis dan perlu didukung. Sebab, mencari investor strategis untuk Garuda Indonesia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembenahan struktural yang tengah dilakukan pemerintah.

"Ini merupakan bagian dari grand design pembenahan secara komprehensif yang merupakan bagian tak terpisahkan dari transformasi industri aviasi Garuda Indonesia," ujar Maharani dalam keterangannya, Kamis (7/7/2022).

Baca juga: Emirates dan Etihad Dikabarkan Bakal Jadi Investor, Ini Tanggapan Bos Garuda Indonesia

Maharani menambahkan, pemerintah harus bisa mengetahui secara presisi rantai pasok dari hulu hingga hilir di industri penerbangan nasional. Dengan begitu, pemerintah bisa mengetahui keunggulan apa saja yang dimiliki Garuda Indonesia dan bagaimana cara untuk memanfaatkan keunggulan tersebut.

"Sehingga ketika rantai pasok industri penerbangan Nasional bisa dipetakan, maka kehadiran investor strategis ini bisa menjadi pendorong yang sangat efektif untuk dapat mengembangkan Garuda," kata Maharani.

Selain mendatangkan kapital yang sangat besar, kehadiran investor strategis untuk Garuda Indonesia diharapkan juga mampu mewujudkan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor aviasi nasional. Sebab, untuk menggembangkan Garuda Indonesia di masa mendatang tak hanya dibutuhkan financial capital saja, tetapi juga dibutuhkan peningkatan human capital di sektor aviasi. 

"Semua masyarakat Indonesia termasuk Menteri Erick Thohir ingin agar Garuda bisa menjadi pemain utama di industri aviasi nasional maupun global. Menteri Erick harus bisa memilih dan memilah calon investor strategis tersebut. Mereka harus memiliki visi jangka panjang untuk menggembangkan industri aviasi, sehingga kehadiran investor strategis ini tak membuat masyarakat Indonesia hanya sebagai objek, tetapi menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan transformasi industri aviasi nasional dan global," ungkapnya.

Maharani menuturkan, menggandeng investor strategis dalam menggembangkan usaha, merupakan hal lazim dalam menjalankan bisnis, termasuk di industri aviasi global.

Menurut dia, meski Indonesia memiliki sumber daya dan potensi wisata yang besar, tetap harus ada yang perlu dilengkapi dengan kehadiran investor strategis. Sehingga kehadiran investor strategis untuk Garuda Indonesia diharapkan dapat melengkapi kekurangan yang saat ini dimiliki bangsa Indonesia.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Emirates dan Etihad Jadi Calon Investor Garuda Indonesia

"Pembenahan Garuda tak boleh berhenti di satu sisi saja. Ketika kita telah mengambil kebijakan rasional untuk menyelamatkan Garuda, maka harus ada konsekuensi rasional dan strategis yang harus dipenuhi. Dengan sumber daya yang besar yang dimiliki Indonesia diharapkan masuknya investor strategis dapat terpetakan dengan baik," kata dia.

Agar transformasi dan restrkturisasi Garuda Indonesua berjalan dengan baik, Maharani pun berharap Erick Thohir bisa memberikan informasi yang valid mengenai potensi kehadiran investor strategis di tubuh perusahaan tersebut.

Diharapkan dengan adanya informasi yang valid tersebut masyarakat dapat memahami pilihan rasional yang dipilih pemerintah dalam penyelamatan Garuda Indonesia.

"Sehingga kehadiran investor strategis di Garuda ini dapat dibaca dalam sosial ekonomi kemasyarakatan. Sehingga kehadiran investor strategis ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat, perekonomian nasional dan perkembangan Garuda di masa mendatang. Kehadiran investor strategis ini diharapkan mampu men-trigger transformasi Garuda lebih lanjut,"pungkas Maharani.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut maskapai asal Uni Emirat Arab (UEA) yakni Emirates dan Etihad Airways jadi calon investor Garuda Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Erick usai rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (4/7/2022).

“Salah satunya, bisa Emirates, bisa Etihad yang akan menjadi bagian daripada logistik ekosistem udara kita. Tapi belum putus, kan kemarin baru persentasi,” kata Erick.

Erick menekankan investor yang nantinya akan bekerja sama sebagai partner strategis dengan Garuda Indonesia harus memiliki nilai tambah.

Ia mewanti–wanti jangan sampai Indonesia hanya menjadi pasar saja. Ia juga berharap kerja sama dengan UEA bisa menjadi jendela bagi produk Indonesia, ke Timur Tengah, Afrika, bahkan Eropa.

Saat ini, Garuda Indonesia tengah mencari investor strategis untuk memperbaiki kinerja maskapai pelat merah tersebut.

Baca juga: Sri Mulyani Siap Cairkan Duit APBN Rp 7,5 Triliun ke Garuda yang Lagi Dilanda Utang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com