Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat "Green Energy" Tenaga Surya dan Angin Ubah Desa Energi Berdikari Cilacap dari Gelap Menjadi Terang...

Kompas.com - 07/07/2022, 21:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Desa Energi Berdikari Cilacap yang merupakan bagian dari Program Pengembangan EBT (Energi Baru Terbarukan) dalam kerangka ESG (Environmental, Social & Governance) menghadirkan Green Energy bertenaga surya dan angin.

Green Energy bertenaga surya dan angin ini merupakan program berbasis CID (Community involvement development) yang dijalankan Pertamina, di desa terpencil dan terisolasi terhadap energi yang ramah lingkungan, terjangkau dan berkelanjutan.

Baca juga: Desa Mandiri Energi Jadi Keniscayaan

Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari menjelaskan, program ini sekaligus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sehingga lebih sejahtera. Dia mengatakan, pengembangan Desa Energi Berdikari Cilacap memanfaatkan sumber energi surya dan angin yang tersedia sepanjang tahun di desa Ujung Alang, Cilacap.

“Dengan teknologi hybrid energy pole (HEOP), kedua sumber energi ini diolah menjadi listrik yang bisa menerangi rumah penduduk, sekolah dan berbagai aktivitas ekonomi warga,” kata Heppy dalam siaran pers, Kamis (7/7/2022).

Baca juga: Pemerintah Cari Mahasiswa buat Kembangkan Energi Listrik Tenaga Surya, Minat?

Heppy mengungkapkan, Desa Ujung Alang, Cilacap sebelumnya merupakan desa terisolasi, di mana 80 persen penduduknya bekerja sebagai nelayan musiman dan buruh tambak. Terbatasnya akses listrik, transportasi dan komunikasi membuat desa ini tertinggal dibanding desa lainnya. Desa ini juga sangat gelap di malam hari, karena tidak tersedianya listrik.

“Kini, Teknologi Hybrid Energy Pole (HEOP) yang dikembangkan Pertamina RU IV Cilacap telah mengubah desa yang gelap gulita menjadi terang benderang. Warga desa bisa menikmati listrik bersih tanpa emisi,” ungkap Heppy.

Baca juga: Resmikan 2 PLTA Milik Jusuf Kalla, Jokowi: Menggeser dari Batu Bara ke Energi Hijau Bukan Pekerjaan Mudah

Energi listrik bersumber dari 15 kincir angin dan 24 solar panel, penghasil energi yang ditampung di dalam storage penyimpanan daya. Dari keseluruhan kincir dan solar panel dapat menghasilkan daya sebesar 16.200 WP (Watt Peak) yang disimpan di storage masing- masing dan dialirkan menggunakan kabel kepada 78 Rumah tangga, 1 sekolah, 1 masjid dan 2 rumah produksi.

Tak hanya menghasilkan energi, teknologi ini mengurangi hingga 126,4 ton CO eq per tahun. Heppy mengatakan, pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dalam program Desa Berdikari Cilacap merupakan upaya Pertamina mengurangi jejak emisi dalam kerangka ESG (Environmental, Social & Governance).

“Pemanfaatan EBT merupakan komitmen Pertamina pada dunia untuk mengurangi emisi GRK sebesar 30 persen pada tahun 2030. Pertamina menargetkan menargetkan peningkatan total kapasitas EBT menjadi 10,2 giga watt pada tahun 2026,” ujar Heppy.

Baca juga: Berambisi Jadi World Class Green Energy Company, Ini yang Dilakukan Pertamina Geothermal

Menurut Heppy, Pertamina memiliki Program Desa Energi Berdikari tahun 2021 sebanyak 19 program meliputi energi surya 10 program, energi microhydro 2 program, energi biodiesel 2 program dan energi biogas sebanyak 5 program.

Pada tahun 2022, Pertamina melanjutkan program Desa Energi Berdikari sebanyak 40 program, terdiri energi surya 28 program, energi microhydro 2 program, energi biogas 6 program dan energi dari pengolahan sampah 4 program.

“Pertamina akan terus meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan sebagai bagian dari transisi energi menuju energi bersih sejalan dengan tren global,” tegas Heppy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com