Kenaikan suku bunga tersebut sebenarnya sudah diprediksi oleh pasar, mengingat The Fed dalam beberapa pertemuan terakhirnya secara agresif menaikan suku bunga acuannya.
Bahkan, pada pertemuan Juni kemarin The Fed telah menaikan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points, kenaikan terbesar sejak 1994.
Meskipun demikian, masih banyak investor yang mempercayai dampak positif kenaikan tersebut, mengingat potensi resesi ekonomi Negeri Paman Sam menjadi sangat nyata.
“Jadi saya pikir, kita masih akan melihat keputusan The Fed dan menanti kebijakan internasional ke depan,” ujar Managing Director UBS Private Wealth Management, Alli McCartney.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.