Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kiat Sukses Melamar Kerja untuk Fresh Graduate

Kompas.com - 08/07/2022, 14:42 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tidak mudah memang, bagi yang baru lulus atau fresh graduate dalam mencari pekerjaan. Selain pengalaman yang minim, gaji yang ditawarkan pun rata-rata tidak besar.

Walau demikian, generasi mudah tetap harus mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Triaji Lahardi selaku Ketua Bidang Perkumpulan Praktisi dan Profesional Hubungan Industrial, mengajak para lulusan baru untuk untuk meng-eksplor banyak hal, demi terciptanya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan siap kerja.

“Para fresh graduate yang akan lulus dari sekolah dan kampus, nanti anda akan dihadapkan dengan ribuan kesempatan. Bisa bekerja, bisa membuka lapangan kerja, bisa juga mengeksplor banyak hal lainnya. Tapi juga akan dihadapkan dengan ribuan pesaing. Inilah kondisi yang kita hadapi bersama,” kata Triaji dalam keterangan tertulis, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Jangan Sampai Tertipu, Ini Syarat dan Cara Melamar Kerja di PT PLN (Persero)

Triaji mengatakan, untuk menaklukkan tantangan sebagai lulusan baru, ada empat langkah yang bisa dilakukan para generasi muda. Antara lain, mempersiapkan diri dalam proses wawancara. Kemudian, jangan asal – asalan dalam memilih perusahaan tempat bekerja, kuasai public speakin, dan belajar dari kegagalan.

Nah, untuk lebih rinci, simak emat langkah sukses mencari pekerjaan bagi fresh graduate:

1. Persiapkan diri secara matang dan sedini mungkin

Triaji mengatakan, dalam mencari pekerjaan para fresh graduate harus mempersiapkan diri. Termasuk, membuat lamaran kerja dan Curiculum Vitae (CV), mencari lowongan kerja, hingga proses wawancara.

“Proses tersebut bisa jadi melelahkan dan membuat panik untuk beberapa orang. Oleh karena itu, sebaiknya menyiapkan diri secara matang sejak jauh-jauh hari,” ujar Triaji.

Membuat CV juga perlu dilakukan sejak jauh-jauh hari, karena CV yang baik perlu mencantumkan kualifikasi utama (key qualification), yang singkat namun membedakan lulusan baru tersebut dengan lulusan baru lainnya.

Misalnya lulusan akuntansi yang sudah menguasai atau memiliki sertifikasi terkait Pedoman Standar Akuntansi Keuangan, tentu berbeda dengan lulusan akuntansi yang belum menguasai kemampuan tersebut.

Triaji menjelaskan, mencari pekerjaan bisa dilakukan sebelum lulus sekolah atau kuliah, misalnya dengan memanfaatkan program magang.

“Banyak teman-teman kurang mempersiapkan diri, mau wisuda baru panik dan hunting pekerjaan. Padahal, banyak perusahaan membuka lowongan magang, praktek lapangan, hingga kunjungan atau kerja remote,” ungkap dia.

2. Jangan asal memilih pekerjaan

Tidak bisa dipungkiri, sebagian lulusan baru berkeinginan untuk segera memiliki gaji sendiri setelah lulus. Sehingga ketika memperoleh informasi terkait lowongan kerja, lulusan baru tersebut langsung saja mendaftar tanpa melihat perusahaannya, kemampuan diri, maupun bidang kerja yang dilamar.

“Sebisa mungkin lulusan baru bisa memilih pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. Karena pekerjaan pertama yang diambil para lulusan baru nantinya akan menentukan karir di masa mendatang,” jelas Triaji.

Triaji menyarankan, para fresh graduate harus memilih pekerjaan dengan cara mengukur kemampuan diri sendiri. Misalnya, dengan cara mencocokkan apa kompetensi yang dimiliki, apa bidang yang disukai, dan apa yang nantinya akan dikerjakan.

Jikapun memang belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai bidang karena kompetisi mencari kerja begitu ketat, Triaji mengajak lulusan baru untuk tetap berusaha mempelajari bidang kerja barunya saat ini, namun jangan sampai melupakan passion yang diinginkan.

“Karena kalau memaksakan sesuatu yang bukan bidang atau kegemarannya, salah tempat bekerja itu bisa (menimbulkan) stres,” lanjut Triaji.

Baca juga: 9 Contoh Surat Lamaran Kerja yang Baik dan Benar Agar Dilirik HRD

3. Kuasai Public Speaking dan Terus Beradaptasi

Bidang pekerjaan boleh jadi bermacam-macam. Akan tetapi, dimanapun seseorang bekerja, pasti akan berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, kemampuan komunikasi (Public Speaking) dan kemampuan beradaptasi menjadi sangat penting.

Lulusan baru, juga perlu menguasai dua hal ini karena perlu menunjukkan kemampuan dirinya kepada pihak yang mewawancarai kerja. Sehingga dapat membedakan lulusan baru tersebut dengan lulusan baru lainnya

“Jadilah aktif dan antusias saat diwawancara, tunjukkan kegiatan dan keahlian selama bersekolah dan berkuliah agar bisa meyakinkan pewawancara bahwa anda adalah kandidat yang tepat untuk perusahaan. Skill komunikasi ini akan terus dibutuhkan karena ketika kita bekerja tidak sendiri, dan adaptasi penting karena dunia terus berubah,” lanjut Triaji.

4. Belajar dari kegagalan

Walaupun sudah berusaha untuk menampilkan yang terbaik dalam proses melamar kerja dan wawancara, tak jarang lulusan baru masih menghadapi penolakan dari perusahaan. Namun, hal ini hal ini harus menjadi motivasi diri, dan belajar dari kegagalan.

“Penolakan juga bisa menjadi kesempatan lulusan baru untuk belajar. Misalnya, memahami apa yang kurang dari CV, dari proses wawancara, dan bagaimana kondisi pesaing di bidang tersebut. Apa yang kurang dari kita? dan apa yang bisa kita lakukan lebih baik kedepannya agar bisa lebih unggul dibanding kandidat pelamar kerja lainnya?” jelas dia.

Baca juga: 7 Cara Membuat CV Lamaran Kerja secara Online, Mudah dan Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com