Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Datangkan Perancang Busana Nasional untuk Bantu Edukasi Penenun NTT

Kompas.com - 09/07/2022, 20:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), siap mendatangkan perancang busana nasional untuk membantu mengedukasi para penenun di wilayah NTT.

"Kita akan datangkan perancang nasional Wignyo Rahadi, untuk mengajari cara memilih benang dan menenun yang bagus," ujar Kepala Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, saat membuka kegiatan kegiatan Pre Event Exotic Tenun Fest, di Kota Kupang, Sabtu (9/7/2022).

Hal itu dimaksud, agar tenunan yang dihasilkan memiliki kualitas bagus dan disukai pasar.

"Tentu juga bisa mendorong nilai jual dan diharapkan dapat bisa dipamerkan pada tanggal 12 Agustus nanti saat kegiatan Festival Exotic Tenun Fest," ujar dia.

Baca juga: Ada Insentif Bea Lelang Nol Persen untuk Produk UMKM dan Benda Sitaan

Menurut Nyoman, pihaknya membina para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bergerak di bidang tenun ikat khas NTT, bukan hanya dari sisi market saja, tetapi juga dari hulu hingga ke hilir.

Untuk sisi hulu lanjut Nyoman, perancang busana nasional akan mengajari cara menenun yang baik, membuat motif yang inovatif dan pengambilan warna yang bagus untuk benang, sehingga sesuai dengan kebutuhan atau diminati pasar.

Sedangkan untuk hilir, Nyoman menyebut, pihaknya mendorong melalui fashion show menggunakan tenunan asal NTT yang dibuat para penenun.

Baca juga: Dapat PMN Rp 6 Triliun, IFG akan Perkuat Penjaminan KUR UMKM

Untuk itu kata Nyoman, kegiatan even exotic tenun fest, bisa memamerkan semua produk tenunan dari berbagai etnis yang ada di NTT.

Exotic tenun fest ini, pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kota Kupang dan sejumlah kabupaten lainnya.

Dalam festival ini, ada banyak produk UMKM mulai dari tenun dan kriya dan lainnya. Diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Baca juga: Hadir di Pekalongan, Shopee Center Jadi Harapan UMKM Lokal Tingkatkan Pemasaran

UMUM didorong masuk sistem digital

Bank Indonesia lanjut dia, juga mendorong UMKM untuk masuk ke sistem digital, bukan hanya memasarkan tetapi juga menciptakan UMKM lain menjadi digital.

"Sampai saat ini, kita sudah kumpulkan UMKM untuk kurasi, dengan melibatkan dekranasda dan pelaku UMKM, sehingga saat kita pamerkan benar-benar berkualitas," ujar dia.

Nyoman berharap, saat pelaksanaan Festival Exotic Tenun Fest bisa berhasil dan para pelaku UKMK bisa mendapat keuntungan.

 

Pelestarian tenun ikat NTT butuh banyak kolaborasi

Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Setda Provinsi NTT, Lery Lupidara, mengapresiasi kegiatan yang dinisiasi Bank Indonesia tersebut.

"Mewakili Gubernur NTT, saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Nyoman dan Bank Indonesia yang selama ini ikut membantu membangun NTT secara inovatif dan kreatif," kata dia.

Menurut Lery, untuk membangun NTT bukan hanya Gubernur, Bupati dan Wali Kota saja, tetapi juga semua komponen atau pilar yang ada di daerah ini.

Lery mengatakan, tenun ikat asal NTT kini telah sehingga butuh kerja kolaborasi untuk menghasilkan tenunan yang berkualitas.

Dia berharap, kegiatan festival ini bisa berjalan dengan lancar, sehingga bisa meningkatkan ekonomi warga dan juga pelaku UMKM. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com