Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Pertamina Klaim Harga Asli Pertalite Rp 17.200 Per Liter

Kompas.com - 10/07/2022, 14:08 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati blak-blakan soal harga Pertalite jika dijual tanpa subsidi sepeser pun dari APBN. Jika harganya tak dibantu pemerintah, BUMN energi ini bakal menanggung merugi.

Nicke menyebutkan, jika mengikuti harga pasar, harga asli Pertalite saat ini adalah sebesar Rp 17.200 per liter. Sementara saat ini, Pertamina masih menjual bensin dengan oktan 90 ini di harga Rp 7.650 per liter.

Dengan kata lain, setiap liter Pertalite yang dibeli oleh masyarakat, pemerintah menggelontorkan subsidi dari anggaran negara sebesar Rp 9.550 per liternya.

Untuk BBM jenis solar, subsidi yang diberikan APBN bahkan lebih besar lagi. Ini karena secara keekonomian, harga solar campuran minyak sawit atau biodiesel (B30) sebenarnya Rp 18.150 per liter.

Baca juga: Jokowi Tanya soal Harga BBM: Kalau Naik, Setuju?

Sementara Pertamina membanderol solar B30 di harga Rp 5.150 per liter. Artinya, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 13.000 per liternya.

"Jadi untuk setiap liter Solar, pemerintah membayar subsidi Rp 13.000," kata Nicke dikutip pada Minggu (10/7/2022).

Nicke melanjutkan, Pertamina sejauh ini juga masih menahan harga Pertamax Padahal para kompetitor Pertamina sudah menaikkan harga bensin dengan oktan 92 itu.

"Kita masih menahan dengan harga Rp 12.500, karena kita juga pahami kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini, maka shifting ke Pertalite akan terjadi, dan tentu akan menambah beban negara," ujar Nicke.

Baca juga: Alasan Jokowi Tahan Pertalite Tidak Naik meski Bisa Bikin APBN Jebol

Alasan Pertalite belum naik versi Jokowi

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut saat ini harga energi, terutama minyak mentah, sudah meroket tinggi sejak beberapa bulan terakhir. Kondisi ini diakibatkan konflik militer antara Rusia dan Ukraina.

Selain itu, menurut Jokowi, kenaikan harga minyak dunia juga disebabkan karena efek pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya normal. Hal ini pula yang juga terjadi di Indonesia.

Lanjut Jokowi, banyak negara sudah menyesuaikan harga BBM. Sementara di sisi lain, pemerintah masih menahan harga Pertalite tidak naik sampai hari ini karena masih disokong subsidi.

"Negara kita masih tahan untuk tidak menaikkan yang namanya Pertalite. Negara lain yang namanya bensin sudah di angka Rp 31.000 (per liter)," jelas Jokowi di acara Hari Keluarga Nasional ke-29 di Medan seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Negara.

Baca juga: Dunia Krisis Pangan, Jokowi Minta Pekarangan Kosong Ditanami

Kenaikan harga minyak dunia bisa membuat APBN terancam jebol alias memicu defisit parah apabila tidak segera diambil tindakan.

Namun ketimbang menaikan harga BBM, lanjut Jokowi, pemerintahannya lebih memilih opsi menahan harga dengan gelontoran duit subsidi, dalam hal ini untuk BBM Pertalite yang dijual Pertamina.

Pertalite sendiri saat ini masih dijual di harga Rp 7.650 per liter di Jawa-Bali. Sementara untuk harga bensin Pertamax yang berstatus non-subsidi, pemerintah menyerahkan penentuan harga kepada Pertamina sesuai dengan mekanisme pasar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com