Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelukan Hangat Luhut untuk Menlu China Wang Yi di Pulau Dewata

Kompas.com - 10/07/2022, 21:25 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyambut hangat kedatangan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi di Bali. Bahkan Luhut sempet memeluk Wang Yi saat keduanya bertemu.

Momen itu diunggah Luhut melalui akun Instagramnya @luhut.pandjaitan. Kedatangan Wang Yi ke Indonesia dalam rangka dialog kerja sama di bidang kemaritiman yang digelar di Pulau Dewata tersebut.

"Sebagai sahabat lama yang sama-sama mendukung terciptanya masyarakat senasib sepenanggungan, saya merasa tidak ada kata selain kebanggaan bahwa pertemuan kedua Dialog Tingkat Tinggi Dan Mekanisme Kerja Sama (HDCM) Indonesia dan Tiongkok bisa terwujud," ungkapnya, Minggu (10/7/2022).

"Saya tentu menyambut bahagia pula kedatangan sahabat saya, Menteri Luar Negeri RRT, Mr. Wang Yi, di Bali kali ini untuk momen dialog yang amat penting bagi Indonesia dan Tiongkok," sambung Luhut.

Baca juga: Luhut Minta Seluruh Persiapan KTT G20 di Bali Selesai pada Oktober 2022

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Luhut Binsar Pandjaitan (@luhut.pandjaitan)

Menko Luhut berharap ada kesepakatan yang jelas mengenai Global Maritime Fulcrum-Belt and Road Initiative (GMF-BRI).

"Di hadapan seluruh delegasi RI dan RRT, saya sampaikan harapan saya agar sinergi Global Maritime Fulcrum-Belt and Road Initiative (GMF-BRI) yang merupakan kebijakan Indonesia dan Tiongkok, bisa segera diperpanjang kesepakatan MoU GMF-BRI tersebut. Sehingga dapat di-sign oleh Presiden @jokowi saat kunjungan beliau ke Tiongkok yang rencananya dilaksanakan pada akhir Juli 2022," katanya.

Selain itu, Luhut juga mengapresiasi General Administraion of Customs China (GACC) yang telah membantu memfasilitasi industri perikanan serta produk dalam negeri Indonesia untuk bergerak kembali pasca pandemi covid-19.

"Saya yakin bantuan ini akan semakin memperkuat kerja sama perdagangan Indonesia dan Tiongkok setiap tahunnya. Antusiasme jelas saya lihat di wajah Minister Wang Yi kala menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang telah menyelenggarakan Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 yang inklusif," ungkapnya.

Baca juga: Luhut Minta 14 Perwira Muda TNI Diperbantukan dalam Pelaksanaan G20

Menurut Luhut, hal tersebut sejalan dengan peran strategis G20 yaitu menyelesaikan perbedaan pendapat sembari memperkuat kerja sama, dan bergandengan tangan memulihkan kondisi dunia pasca pandemi sesuai semangat G20 tahun 2022 yaitu Recover Together Recover Stronger.

"Sesaat sebelum meninggalkan lokasi acara, saya menyampaikan harapan saya kepada Minister Wang Yi agar diskusi hari ini dapat menjadi 'milestone' penting untuk hubungan bilateral, dan pemecahan isu-isu strategis untuk Indonesia dan Tiongkok dalam area kerja sama dalam hal politik, keamanan, ekonomi, perdagangan, investasi, kemaritiman, sosial budaya, dan pertukaran masyarakat," jelasnya.

Sebelum meninggalkan pertemuan tersebut, Luhut berpesan kepada Wang Yi agar menikmati keindahan serta kuliner di Bali.

Baca juga: Luhut Terima Laporan Audit, Tak Mau Minyak Sawit RI Diatur Malaysia dan Pemda Diminta Waspadai Uang Pelicin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com