Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Masih Akan Lanjutkan Penguatan?

Kompas.com - 11/07/2022, 08:04 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak fluktuatif cenderung menguat pada sesi perdagangan Senin (11/7/2022) hari ini, setelah pada sesi perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (8/7/2022), IHSG ditutup menguat 1,32 persen ke level 6.740,21.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, IHSG masih menunjukkan daya tarik bagi investor untuk berinvestasi ke dalam pasar modal Indonesia.

“Tercermin dari data capital inflow tercatat secara year to date,” ujar dia, dalam risetnya, Senin.

Selain itu Ia menilai, kondisi terjaganya perekonomian tercermin dalam rilis data perekonomian juga menjadi salah satu faktor yg dapat mendongkrak pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang.

Baca juga: IHSG Turun 0,80 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Oleh karenanya, William memproyeksi IHSG akan menguat pada sesi perdagangan hari ini, dan bergerak pada rentang 6.664 - 6.888.

“Peluang tekanan masih dapat terus dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang, hari ini IHSG berpotensi menguat,” tuturnya.

Senada dengan William, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper memprediksi, pada sedi perdagangan hari ini IHSG akan bergerak cenderung menguat.

Menurutnya, di awal pekan ini investor akan mencermati beberapa data ekonomi dari China serta data retail sales Indonesia.

Dengan adanya kecenderungan wait and see, Dennies mengingatkan kepada investor adanya indikasi trend bearish untuk jangka menengah.

Meskipun demikian, Ia memproyeksikan, IHSG pada hari ini akan bergerak cenderung menguat.

Adapun untuk level support, Dennies memproyeksi, IHSG bergerak di rentang 6.664-6.702. Sementara itu, level resistance IHSG berada pada rentang 6.759-6.778.

“Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic yang membentuk goldencross di sekitar area oversold mengindikasikan potensi penguatan,” ucap dia.

Baca juga: OJK Larang Pemasaran Saham dan Obligasi dari Aplikasi Luar Negeri

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com