Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemitraan Strategis BUMN dengan UMKM Dinilai Bisa Tingkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 11/07/2022, 15:15 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong kemitraan strategis antara BUMN dan Usaha Menegah Kecil dan Mikro (UMKM). Utamanya dalam keberpihakan BUMN untuk mendukung UMKM.

Dia menyebut keberpihakan kepada UMKM sesuai dengan Instruksi Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan bahwa basis pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah ekonomi kerakyatan.

Erick Thohir menegaskan komitmen BUMN dalam mengedepankan UMKM mendapatkan porsi besar tanpa menafikan peran perusahaan-perusahaan besar yang menjadi pemain global.

Baca juga: Hary Tanoe Bangun Hotel Super Mewah Rp 2,8 Triliun, Erick Thohir Ingatkan untuk Taat Aturan

"Jadi ada keseimbangan dan kesinambungan. Ekonomi kita ini perlu keseimbangan seperti membuat kopi, ada kopi, air panas, gula, diaduk supaya merata dan enak. Ekonomi yang kita bangun pun harus seimbang," ujar Erick dilansir dari Kontan.co.id, Senin (11/7/2022).

Rencana pemerintah yang ingin memberdayakan UMKM dinilai pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Boyke Rudy Purnomo patut diapresiasi.

Sebab pengusaha UMKM di Indonesia sudah terbukti tanguh dalam menghadapi krisis yang terjadi. Banyak pengusaha UMKM Indonesia yang bisa bertahan, bahkan sejak krisis moneter 1998 hingga krisis multi dimensi akibat Covid-19.

"Kunci dari bisa bertahannya pengusaha UMKM karena social capital yang kuat. Jika social capital ini dapat disinergikan dengan BUMN, tentu saja akan menjadi menjadi daya ungkit yang cukup besar untuk recovery perekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19. Namun jika tidak disinergikan maka ekonomi kita tidak memiliki daya tawar yang tinggi di pasar global," ungkap Boyke.

Menurut dia, langkah Erick Thohir dan bank Himbara untuk menambah kredit ke pengusaha UMKM merupakan bukti nyata keberpihakan negara. Namun bantuan dana tersebut tidaklah cukup.

Sebab, jumlah yang sangat banyak dan spektrum pengusaha UMKM sangat luas, tentu permasalahan yang terjadi tidak sama. Sehingga intervensi yang dilakukan BUMN harus sesuai dengan permasalahan yang terjadi di UMKM. Jika intervensi tidak sesuai dengan permasalahan, maka keberpihakan BUMN ke UMKM hanya sekadar slogan.

Baca juga: Erick Thohir: IKN Rampung, Jakarta Bisa Jadi Sejarah Potensial

Boyke menuturkan, peran Erick untuk mengorkestrasikan sinergi UMKM dan BUMN sangat kritikal. Terlebih lagi BUMN diberikan mandat oleh UU untuk berperan sebagai kepanjangan tangan negara dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.

Sehingga tugas utama BUMN saat ini adalah membina serta menjadikan UMKM mitra bisnis strategis. Dengan begitu tugas utama BUMN sebagai badan usaha yang mencari keuntungan dapat sejalan dengan bisnis UMKM.

Kini yang dibutuhkan adalah menjadikan UMKM sebagai mitra strategis untuk memperkuat rantai pasok BUMN. Jika rantai pasok sesuai dengan kegiatan usaha BUMN, maka kelangsungan UMKM dapat terus terjaga.

Sehingga kehadiran UMKM di BUMN tak sekadar menjadi beban. Tetapi bersama-sama tumbuh untuk membangun ekonomi Indonesia.

"Menteri Erick dan BUMN dapat memiliki peran aktif untuk mensinergikan yang apik antara UMKM dan BUMN. Menjadikan mitra bisnis BUMN akan membuat harga diri UMKM meningkat. Momentum tersebut harus dimanfaatkan agar UMKM dapat memperkokoh perekonomian Nasional. Sehingga pendekatan tak sekadar kucuran dana CSR atau kredit UMKM," kata Boyke.

Boyke mengungkapkan, jika Erick Thohir mampu mensinergikan dan menjadikan UMKM mitra bisnis strategis BUMN, maka akan membuat perekonomi Nasional tumbuh dan semakin tangguh. Dengan menjadikan UMKM mitra bisnis strategis BUMN, dipercaya perekonomian nasional dapat tumbuh 1 persen. (Noverius Laoli)

Baca juga: Erick Thohir Jajaki Kerja Sama Sistem Logistik untuk Garuda Indonesia

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kemitraan Strategis BUMN dengan UMKM Dapat Tingkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com