Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahana TCW Akan Luncurkan Reksa Dana Syariah yang Fokus di Sektor Kesehatan

Kompas.com - 12/07/2022, 12:11 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bahana TCW Investment Management secara resmi menunjuk Standard Chartered Indonesia sebagai salah satu agen penjual untuk memperluas distribusi produk terbarunya, yaitu reksa dana Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity.

Reksa dana syariah ini memiliki fokus investasi di saham-saham perusahaan industri kesehatan global. Rencananya produk ini akan diluncurkan secara resmi mulai 18 Juli 2022.

Presiden Direktur Bahana TCW Rukmi Proborini menyampaikan, di tengah kondisi perekonomian global yang sedang tertekan fase stagflasi, atau minim pertumbuhan ekonomi di tengah tingginya inflasi, sektor kesehatan termasuk sektor yang tahan banting terhadap badai tersebut.

Baca juga: Hoaks Uang Rupiah Berulang, BI Pertimbangkan Sanksi kepada Penyebarnya

Hal ini lantaran sektor kesehatan termasuk ke dalam industri yang defensif dan esensial.

"Sehingga berinvestasi pada perusahaan healthcare adalah salah satu alternatif yang menarik sesuai dengan kondisi makro ekonomi saat ini," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (12/7/2022).

Ia menambahkan, kemitraan bersama dengan Franklin Templeton dan Standard Chartered Bank bertujuan memperluas jalur distribusi reksa dana Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity.

Rukmi mengeklaim, Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity merupakan reksa dana syariah saham luar negeri pertama di Indonesia yang fokus di industri kesehatan global.

Head of Wealth Management Standard Chartered Indonesia Meru Arumdalu menjelaskan, sejumlah industri dinilai sebagai saham defensif (defensive sector), sebut saja industri healthcare, energi, dan keuangan di Amerika dan Eropa.

Baca juga: Berkat Tol Laut, Harga-harga Komoditas di 9 Daerah Ini Turun Drastis

"Proyeksi positif sektor kesehatan dipicu oleh meningkatnya kesadaran masyarakat global akan pentingnya kesehatan paska pandemi. Terlebih pertumbuhan di sektor kesehatan juga akan didorong oleh pelibatan teknologi, tren populasi yang semakin menua, dan meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan untuk penyakit tidak menular dan kondisi kronis lainnya," terang dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan komposisi portofolio reksa dana ini lebih dari 50 persen ditempatkan pada sektor unggulan di pasar Amerika Serikat. Sedangkan sisanya akan diinvestasikan pada sejumlah negara ekonomi utama dunia, antara lain Jepang, Perancis, Jerman, Inggris, dan Australia.

Produk reksa dana syariah ini dapat dibeli dengan minimum pembelian mulai dari 10.000 dollar AS.

Sementara itu, Head of Retail Sales Southeast Asia Franklin Templeton Clement Lee menuturkan, pihaknya melihat peluang besar dalam industri kesehatan global seiring meningkatnya kemajuan teknologi yang semakin cepat dan tren demografis jangka panjang.

"Dengan latar belakang ketidakpastian makroekonomi global dalam jangka pendek ini, sektor kesehatan tetap menjadi sektor yang menguntungkan dan menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat dan paling defensif," ujar dia.

"Produk ini melengkapi alternatif investasi bagi masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan dananya," tandas dia.

Baca juga: Pertamina Tegaskan Beli Elpiji 3 Kg Belum Pakai Aplikasi MyPertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com