Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jokowi Apresiasi Pengembangan Benih Unggul Padi oleh Kementan

Kompas.com - 12/07/2022, 20:19 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi terhadap pengembangan benih unggul yang dihasilkan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi) Kementerian Pertanian (Kementan).

Adapun varietas unggul BBPadi Kementan telah menghasilkan produksi padi 9 hingga 12 ton per hektar (ha).

Menurut Jokowi, pengembangan benih unggul adalah lompatan besar dalam mendukung terwujudnya swasembada pangan.

"Saya yakin, karena kita sudah tiga tahun ini tidak impor beras. Kita bisa swasembada beras dan akan segera kita capai. Katakanlah rata-rata 7 sampai 8 ton saja itu sudah sebuah lompatan yang sangat baik bagi stok ketersediaan pangan, utamanya beras kita," ujarnya dalam keterangan keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (12/7/2022).

Pernyataan tersebut Presiden sampaikan saat berkunjung ke BBPadi Kementan, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), Selasa.

Baca juga: Gubernur Anies Apresiasi Langkah Cepat Kementan Siapkan Kebutuhan Pangan Jelang Idul Adha

Jokowi mengungkapkan bahwa pengembangan benih padi sangat penting dalam rangka meningkatkan produksi padi nasional.

Oleh karenanya, dia ingin agar Indonesia sebagai negara besar mampu menguatkan sektor pangan supaya terhindar dari kemungkinan adanya krisis pangan global.

"Kita tahu bahwa dunia sekarang ini sedang terjadi kekurangan pangan di mana-mana. Oleh sebab itu kita harus waspada memastikan ketersediaan pangan kita masih pada kondisi yang aman," kata Jokowi.

Ia kembali mengungkapkan bahwa benih sangatlah penting dalam rangka menaikkan produksi beras di setiap hektarnya.

Meski begitu, Jokowi meminta agar pengembangan benih tidak hanya terfokus pada benih padi saja.

Baca juga: Jokowi: Swasembada Beras Akan Segera Tercapai

Orang nomor satu se-Indonesia ini ingin Kementan juga fokus pada pengembangan benih lain, seperti singkong, sagu, sorgum, dan jagung untuk mendukung substitusi pangan lokal.

"Perlu saya tekankan bahwa jangan juga kita ketergantungan hanya satu beras saja. Kita masih bisa mengembangkan yang namanya sagu, sorgum, porang, jagung, ketela pohon, dan lain-lainnya ini masih memiliki peluang untuk kita tingkatkan produksinya," imbuh Jokowi.

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat berkunjung ke BBPadi Kementan, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), Selasa.
DOK. Humas Kementan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat berkunjung ke BBPadi Kementan, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), Selasa.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan terima kasih atas arahan dan dukungan Presiden Jokowi terhadap kemajuan benih padi di Indonesia.

Ia mengungkapkan, pihaknya akan menjanjikan pengembangan serupa untuk komoditas lain guna mendukung terwujud swasembada pangan secara nasional.

Baca juga: 3 Tahun Tak Mengimpor, Jokowi Yakin RI Bisa Segera Swasembada Beras

"Kami sudah petakan mana saja wilayah-wilayah yang akan ditanami sorgum, sagu, porang, dan lain sebagainya. Kami juga sudah melepas beberapa varietas unggul padi untuk hasil yang jauh lebih baik. Sekali lagi terima kasih kepada Bapak Presiden atas perhatiannya terhadap sektor pertanian," ujar SYL.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com