Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Lada Hitam RI Melonjak Capai 17 Juta Dollar AS di Kuartal I-2022

Kompas.com - 12/07/2022, 21:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mencatat ekspor komoditas lada hitam sepanjang kuartal I-2022 mencapai 17 juta dollar AS atau melonjak 44,05 persen dari periode sama tahun sebelumnya.

Kinerja ekspor itu mencakup komoditas lada hitam yang ditumbuk maupun tidak ditumbuk berdasarkan harmonized system code/HS-09041120 (lada hitam tidak ditumbuk) dan HS-09041220 (lada hitam ditumbuk).

Secara rinci, untuk ekspor lada hitam tidak ditumbuk sepanjang Januari-Maret 2022 tercatat mencapai 15,64 juta dollar AS, naik 40,47 persen jika dibandingkan dengan periode sama di 2021 yang sebesar 11,12 juta dollar AS.

Baca juga: Bahlil Bakal Umumkan Aturan Larangan Ekspor EBT Akhir Bulan Juli 2022

Sementara pada ekspor lada hitam ditumbuk tercatat mencapai 1,36 juta dollar AS, melonjak 103,78 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 670.000 dollar AS.

Kepala Divisi Indonesia Eximbank (IEB) Institute LPEI, Rini Satriani mengatakan permintaan yang meningkat untuk produk rempah, termasuk lada hitam, disebabkan oleh mulai pulihnya ekonomi dunia seiring meredanya pandemi Covid-19.

"Selain itu, daya saing lada hitam Indonesia yang terbilang baik di pasar global menjadi competitive advantage bagi Indonesia dalam melakukan ekspor, serta didukung pula oleh utilisasi produk lada hitam pada industri makanan dan minuman,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (12/7/2022).

Ia menjelaskan, lada hitam merupakan salah satu komoditi dari sektor perkebunan yang memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Generasi Muda Diajak Jadi Pengusaha Berorientasi Ekspor dengan Manfaatkan LPEI

Sebagai komoditi ekspor, lada hitam memiliki andil dalam menghasilkan devisa negara, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menyediakan kesempatan kerja bagi para petaninya.

LPEI sebagai special mission vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan pun turut mendukung peningkatan ekspor lada hitam melalui serangkaian program jasa konsultasi, diantaranya dengan Program Desa Devisa Lada Hitam.

Adapun berdasarkan data sebaran eksportir lada hitam Indonesia tahun 2020, Lampung merupakan kontributor ekspor lada hitam terbesar di Indonesia dengan estimasi 58,33 persen dari total nilai ekspor lada hitam RI.

"Oleh karena itu LPEI melihat Lampung merupakan wilayah yang potensial bagi peningkatan kapasitas eksportir melalui program Desa Devisa Klaster Lada Hitam yang saat ini tengah dilaksanakan bersama Kementerian Perindustrian," pungkas Rini.

Baca juga: Sediakan Minyak Goreng Murah, Produsen Bisa Dapat Kuota Ekspor 5 Kali Lipat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com