Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputusan Investasi Telkomsel di GoTo Diyakini Sudah Sesuai Prosedur, Ini Alasannya

Kompas.com - 13/07/2022, 19:15 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan nvestasi PT Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk senilai 450 juta dollar AS masih menjadi sorotan dan pembahasan sejumlah pihak.

Pasalnya, sejumlah pihak sempat menduga, aksi korporasi yang dilakukan Telkomsel terhadap GoTo itu berpotensi melanggar prinsip good governance.

Merespons hal tersebut, Analis Pasar Modal sekaligus CEO Finvesol Consulting Fendi Susiyanto mengatakan, sebuah lembaga konsultasi investasi di pasar modal meyakini bahwa proses investasi yang dilakukan oleh Telkomsel di GoTo sudah sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku di kedua perusahaan.

Baca juga: Ini Penjelasan Kantor Akuntan Publik Soal Dana Investasi Telkomsel di GoTo yang Diisukan Menguap

Faktor Singtel

Di sisi Telkomsel, keberadaan Singtel sebagai pemegang saham, tidak akan memberikan lampu hijau jika investasi itu tidak dilakukan secara prudent, penuh kehati-hatian dan memberikan benefit yang optimal kepada perusahaan.

Apalagi, pemerintah Singapura sebagai pemilik Singtel selama ini dikenal tegas dan tidak berkompromi dalam hal pelanggaran terhadap pelaksanaan good corporate governance (GCG).

Baca juga: Ramai Dibahas Dugaan Rugi Investasi di GoTo, Dirut Telkom Buka Suara

Banyak investor kelas dunia

Demikian halnya dengan GoTo, Fendi meyakini, dengan banyaknya pemegang saham seperti Google, Visa, AIA, Astra International, Blue Bird dan nama-nama besar investor kelas dunia lainnya, tentunya memiliki mekanisme yang ketat dan pasti dalam mengambil keputusan kerja sama investasi.

“Kalau dibaca di Anggaran Dasar GoTo di websitenya, jelas sekali disebutkan bahwa penambahan modal melalui pengeluaran efek bersifat ekuitas, seperti obligasi konversi yang dilakukan oleh Telkomsel ke GoTo, harus dengan persetujuan paling sedikit 2/3 pemegang saham," tutur Fendi, dalam sebuah diskusi, Selasa (12/7/2022).

"Mustahil rasanya kerja sama investasi seperti dengan Telkomsel itu hanya diputuskan oleh direksi apalagi seorang komisaris GoTo," tambah dia.

Baca juga: Panggil Pakar, Panja Komisi VI DPR Bahas Soal Investasi Telkomsel di GoTo

Soal potensi kerugian Telkom

Terkait potensi kerugian investasi yang dialami PT Telkom pada kuartal I-2021 sebagai akibat investasi Telkomsel di GoTo, Fendi menilai hal itu adalah mekanisme pasar biasa yang terjadi di pasar modal.

Sebab, pada akhir semester I-2022 Telkom justru berpotensi mencatat potensial gain hingga Rp2,7 triliun.

Perhitungannya, dengan asumsi jumlah saham Telkomsel sebanyak 23,7 miliar saham dan harga penutupan saham GoTo pada 30 Juni sebesar Rp 388 per saham, maka nilai investasi Telkomsel di GoTo sudah bernilai Rp 9,91 triliun.

Sementara dengan harga beli saham di kisaran Rp 270 per saham, total investasi Telkomsel di GoTo hanya sebesar Rp 6,39 triliun.

Baca juga: DPR Panggil Bos Telkom dan Telkomsel Soal Investasi di GoTo, Apa Saja yang Dibahas?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com