Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Perbina Ingin Biaya Transfer BI Fast Rp 100 | RI Stop Kirim TKI ke Malaysia

Kompas.com - 15/07/2022, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

4. Sri Mulyani Ungkap Tantangan RI Dorong Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dalam melakukan transisi ke energi bersih. Mulai dari kebutuhan listrik yang terus meningkat dan kebutuhan biaya yang besar.

Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia sebagai negara berkembang yang masih terus mendorong pembangunan. Sehingga dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, tentunya akan membutuhkan banyak energi listrik sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.

Saat ini pemerintah juga terus mendorong elektrifikasi ke seluruh pelosok tanah air. Itu artinya kebutuhan Indonesia terhadap listrik akan terus meningkat, yang juga berarti pengunaan listrik itu bakal menghasilkan banyak emisi karbon.

"Indonesia akan terus berkembang. Jadi permintaan dan kebutuhan kita akan listrik akan semakin meningkat. Maka bagaimana Indonesia bisa memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat sekaligus mengurangi CO2, itulah tantangannya," ungkap Sri Mulyani dalam acara Road to G20: Sustainable Finance di Bali, Rabu (13/7/2022).

Selengkapnya klik di sini

5. Sri Mulyani Sebut Perang Rusia-Ukraina Jadi Sumber Krisis Energi dan Pangan Dunia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perang Rusia-Ukraina menjadi sumber krisis energi dan pangan dunia sehingga memperburuk ekonomi global setelah dua tahun dihantam pandemi Covid-19.

Kini dunia sedang dihadapkan pada krisis energi dan pangan. Ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina sangat berpengaruh pada ekonomi global, sebab keduanya memiliki peran strategis dalam rantai pasok perdagangan internasional.

Ia menyebutkan, Rusia merupakan eksportir minyak mentah terbesar kedua di dunia, sementara Ukraina merupakan eksportir minyak biji bunga matahari terbesar di dunia.

"Ketegangan perang kedua negara telah berdampak siginifkan pada global. Dampak yang paling terasa adalah krisis energi, pangan, dan juga inflasi," ujarnya dalam G20 Susitainable Finance For Climate Tranition di Bali, Kamis (14/7/2022).

Selengkapnya klik di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com