BADUNG, KOMPAS.com - Pertemuan ketiga menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G20 (FMCBG) dimulai hari ini dan akan membahas tujuh agenda prioritas terkait keuangan.
Rangkaian pertemuan ketiga FMCBG ini dihadiri oleh delegasi asing sebanyak 407 delegasi hadir secara fisik di Bali dan 120 delegasi hadir secara virtual.
Pertemuan ini juga dihadiri 17 menteri keuangan negara anggota G20, yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, India, Indonesia, Italia, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Kanada, Prancis, Turkiye, Uni Eropa, Belanda, Senegal, dan Swiss.
Kemudian 11 gubernur bank sentral yang hadir secara fisik, yaitu berasal dari Afrika Selatan, Arab Saudi, Australia, India, Indonesia, Inggris, Jerman, Jepang, Korea Selatan, dan Prancis.
Baca juga: Serba-serbi FMCBG Kedua G20: Rusia-Ukraina Hadir, AS hingga Inggris Walkout
Berikut tujuh agenda prioritas yang dibahas dalam pertemuan ketiga FMCBG, yaitu:
1. Ekonomi global dan risikonya
Presidensi G20 Indoensia melanjutkan diskusi mengenai kondisi perkeonomian global dan respons kebijakan yang tepat untuk memulihkan perekonomian global.
Pasalnya, saat ini dunia tengah menghadapi tekanan inflasi, disrupsi rantai pasok global, keseimbangan permintaan dan ketersediaan penawaran, peningkatan harga komoditas dan energi akibat pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Perang Rusia-Ukraina Jadi Sumber Krisis Energi dan Pangan Dunia
2. Kesehatan global
Pertemuan ketiga FMCBG akan merumuskan upaya kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons terhadap pandemi di masa yang akan datang.
Pertemuan juga akan membahas tindak lanjut pembentukan dana kesehatan multilateral untuk penanganan pandemi di masa depan.
3. Arsitektur keuangan internasional
G20 mencari cara mendorong perbaikan pengelolaan utang negara miskin dan mendorong penguatan ketahanan keuangan global jangka panjang.
Baca juga: Buka FMCBG Ketiga G20, Sri Mulyani Ucapkan Belasungkawa untuk Mantan PM Jepang Shinzo Abe