"Kenaikan inflasi ini ini kemudian menggerus daya beli masyarakat, terutama pekerja," kata Josua.
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios) Bhima Yudhistira menyebutkan, beberapa indikator ketahanan ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih baik dari krisis 2008 dan taper tantrum 2013.
"Misalnya, cadangan devisa RI yang besar, yakni 136,4 miliar dollar AS, kemudian ada windfall harga komoditas yang bantu jaga rupiah tidak terkoreksi sedalam negara peers," kata dia.
Namun demikian, Ia menambah, indikator ketahanan perekonomian bisa berubah dengan cepat. Pasalnya, saat ini perekonomian Indonesia masih ditopang oleh salah satunya komoditas, yang harganya relatif sangat fluktuatif.
"Artinya, menggantungkan ketahanan eksternal dengan fluktuasi harga komoditas sama dengan naik roller coaster tanpa sabuk pengaman. Sekali harga komoditas anjlok, hilang pendapatan, devisa dan pertahanan ekonomi langsung melemah," tutur dia.
Adapun kemungkinan Indonesia masuk ke jurang resesi sangat rendah. Ini tercermin dari berbagai indikator perekonomian RI yang positif.
Hasil survei Bloomberg terhadap 15 negara bahkan menunjukan, probabilitas Indonesia masuk ke zona resesi hanya sebesar 3 persen. Dengan probabilitas itu, Indonesia menempati peringkat 14 dari 15 negara yang disurvei.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hasil survei tersebut menunjukkan indikator ekonomi Indonesia jauh lebih baik dari negara-negara lain yang peringkatnya di atas Indonesia dalam survei tersebut.
"Itu menggambarkan bahwa dari indikator neraca pembayaran kita, APBN kita, ketahanan dari GDP kita, dan juga dari sisi korporasi maupun dari rumah tangga serta monetery policy kita relatif dalam situasi yang tadi disebutkan risikonya 3 persen dibandingkan negara lain yang potensi untuk bisa mengalami resesi jauh di atas yaitu di atas 70 persen," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers di Bali, Rabu (13/7/2022).
Kendati demikian, Indonesia masih tetap harus waspada terhadap potensi resesi yang masih dapat terjadi. Pasalnya, saat ini negara-negara di dunia masih dibayangi resesi dan kenaikan inflasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.