Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Krisis Pangan Global Berpotensi Berlanjut hingga 2023

Kompas.com - 15/07/2022, 16:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menungkapkan, krisis pangan yang dihadapi dunia saat ini berpotensi berlanjut hingga 2023. Lantaran gejolak ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina hingga pembatasan ekspor memperburuk risiko ketahanan pangan.

Ia menjelaskan, konflik geopolitik Rusia-Ukraina, masih berlanjutnya pandemi Covid-19, dan pembatasan ekspor membuat timpangnya antara permintaan dengan pasokan pangan, sehingga berdampak pada melonjaknya harga komoditas pangan.

"Harga pangan melonjak hampir 13 persen di Maret 2022. Ini sekaligus mencapai level tertinggi baru dan kemungkinan akan naik lebih jauh menjadi 20 persen pada akhir 2022," ujar Sri Mulyani dalam High Level Seminar G20: Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity di Bali, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Ramalan Sri Mulyani, Krisis Pangan Dunia Kian Memburuk

Selain faktor masih berlanjutnya sejumlah tantangan ekonomi global, ancaman krisis pupuk juga akan turun memperpanjang terjadinya krisis pangan global. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh negara anggota G20 untuk mengantisipasinya dan menangani persoalan krisis pangan tersebut.

"Krisis pupuk yang mengancam juga berpotensi memperburuk dan memperpanjang krisis pangan bahkan hingga tahun 2023 dan seterusnya," kata dia.

"Ada urgensi dimana krisis pangan harus ditangani. Perlu dengan segera mengerahkan semua mekanisme pembiayaan yang tersedia untuk menyelamatkan nyawa dan memperkuat stabilitas keuangan serta sosial," lanjut Sri Mulyani.

Baca juga: Ini Upaya Pupuk Indonesia Hadapi Tantangan Disrupsi akibat Krisis Pangan dan Energi

Menurutnya, negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah menjadi sangat rentan terhadap kondisi krisis pangan global. Maka penting untuk selalu membawa isu penguatan pangan dalam pembahasan forum G20 yang saat ini juga dilakukan Indonesia sebagai Presidensi G20.

"Jadi selama diskusi di bawah Presidensi G20 Indonesia, kami telah mengidentifikasi adanya kebutuhan mendesak bagi G20 untuk mengambil langkah konkrit bekerja sama dengan organisasi internasional guna mengatasi ketahanan pangan, terutama untuk negara yang membutuhkan," pungkas Sri Mulyani.

Baca juga: 276 Juta Penduduk Dunia Dihantui Krisis Pangan, Sri Mulyani: Ini Benar-benar Masalah yang Mengancam...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

Work Smart
HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

Whats New
Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com