Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kenaikan Suku Bunga The Fed Berdampak ke Pergerakan Pasar Modal Indonesia?

Kompas.com - 15/07/2022, 20:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penurunan sebesar 1,42 persen selama sepekan terakhir. Penurunan ini tidak terlepas dari kekhawatiran investor terhadap potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang agresif.

Sebagaimana diketahui, pasca pengumuman inflasi AS yang mencapai 9,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juni 2022, The Fed diprediksi kembali menaikan suku bunga acuannya secara signifikan. Pasalnya, inflasi tersebut menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu 40 tahun terakhir, dan juga melebihi ekspektasi pasar.

Berbagai analis menyebutkan, potensi kenaikan suku bunga acuan tersebut menjadi salah satu penekan pergerakan IHSG. Sebelumnya, kenaikan suku bunga acuan The Fed di bulan-bulan lalu juga sempat menekan kinerja pasar saham Tanah Air.

Baca juga: IHSG Ditutup di Zona Merah pada Akhir Pekan, Rupiah Menguat Tipis

CEO Komunitas Para Pencari Cuan, Om Ben mengatakan, besarnya pengaruh kebijakan suku bunga The Fed terhadap IHSG tidak terlepas dari jumlah aliran dana asing yang berada di pasar modal. Dengan demikian, pergerakan IHSG juga sangat dipengaruhi oleh transaksi investor asing.

Lebih lanjut Ia bilang, dengan tingkat suku bunga acuan tinggi, yang menandakan kondisi perekonomian sedang tidak baik-baik saja, investor asing di pasar modal menjadi lebih hati-hati.

"Ketika big player cenderung pasif dan wait and see, IHSG cenderung berat," ujar dia dalam diskusi Generasi Cuan Kompas.com Episode 12: Potensi Saham Teknologi, dikutip Jumat (15/7/2022).

Menurutnya, saat ini investor asing cenderung enggan mengeluarkan dananya untuk membeli saham. Pada saat bersamaan, mereka juga tidak melakukan aksi jual, sebab banyak saham yang harganya tengah terkoreksi.

Baca juga: Sesi Pertama Perdagangan, IHSG Parkir di Level 6.700

"Asing sudah masuk ke IHSG kita ini tidak dengan mudah bisa keluar, karena merka beli di pucuk semua rata-rata," katanya.

Oleh karenanya, IHSG selama beberapa waktu terakhir bergerak secara fluktuatif, namun terbatas. Ben menilai, IHSG baru akan kembali bergerak cepat setelah ada dana aliran asing dalam jumlah besar masuk ke pasar modal Tanah Air.

"Kalau asingnya tidak berminat beli, atau belinya nyicil pelan-pelan, otomatis enggak ada powernya," ucap dia.

Baca juga: Dibuka Melemah, IHSG Mampu Bangkit, Kembali Tembus 6.700

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com