Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Pastikan Pangan Wilayah Pulau Buton Aman dan Bebas PMK

Kompas.com - 16/07/2022, 19:55 WIB
Siti Sahana Aqesya,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Inspektorat Jenderal (Itjen Kementan) memastikan bahwa kebutuhan bahan pokok di wilayah Buton, Sulawesi Tenggara, dalam kondisi aman dan terkendali.

Selain itu, sapi dan hewan ternak yang berasal dari wilayah tersebut juga dipastikan bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).

Hal tersebut disampaikan pada Irjen Kementan Jan Samuel Maringka pada gelaran Dialog Jaga Pangan di Aula Palagimata Kantor Wali Kota Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, Jumat (15/7/2022).

Adapun acara tersebut dihadiri oleh Wali Kota Kota Baubau, Kepala Kejari Kota Baubau, Bupati Buton, Kejaksaan Negeri (Kejari) Buton, dan Komando Distrik Militer (Dandim) Buton.

Hadir pula Kepala Dinas Pertanian seluruh Kabupaten Buton, Balai Karantina Kelas II Kendari, dan kelompok tani Kota Baubau, Kabupaten Buton dan Bulteng.

Jan mengatakan, dalam mengawasi keamanan pangan di wilayah tersebut, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah aparat penegak hukum (APH), yakni Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Tentara Negara Indonesia (TNI), Kejaksaan, Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan aparat pengawas internal pemerintah (APIP).

Kolaborasi tersebut pun berjalan dengan baik sehingga mampu mendukung kekuatan pangan nasional.

"Pengawasan sudah dilakukan secara ketat. Jadi, saya yakin, kondisi pangan di Buton aman," kata Jan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).

Jan menambahkan, sektor pertanian Indonesia tidak terpengaruh walau sedang dilanda pandemi Covid-19 sekaligus dampak perang Rusia-Ukraina. Sebaliknya, sektor ini justru berkembang pesat sehingga mampu bertahan dari berbagai jurang resesi global.

“Dengan saling bersinergi, saya yakin semua persoalan dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, pengembangan ternak di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) harus meningkat," katanya.

Tinjau pabrik berpotensi

Selain mengajak untuk mengawasi penyakit PMK, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong kota dan kabupaten di seluruh Indonesia untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Kunjungan Itjen Kementan ke pabrik pakan yang terletak di Desa Kampeonaho Dok. Kementan Kunjungan Itjen Kementan ke pabrik pakan yang terletak di Desa Kampeonaho

Hal tersebut penting dilakukan, mengingat Indonesia sukses mempertahankan kebijakannya untuk tidak impor beras selama tiga tahun berturut-turut.

Merespons hal tersebut, Jan mengunjungi pabrik pakan yang terletak di Desa Kampeonaho. Pasalnya, pabrik tersebut mampu memproduksi 6.600 ton jagung per tiga bulan dan diolah menjadi pakan ternak.

Pabrik tersebut pun menjadi sentral produksi pakan yang banyak digunakan oleh peternak di Sultra.

"Saya lihat, potensi tanaman pala yang berada di Baubau sangat besar. Potensi ini dapat didorong bersama agar bisa diekspor," ujar Jan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com