Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram Indonesia Disamakan dengan Sri Lanka, Luhut: Sakit Jiwa Itu

Kompas.com - 17/07/2022, 11:20 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sangat geram dengan pihak yang menyaman kondisi kebangkrutan ekonomi di Sri Lanka dengan Indonesia.

Luhut meminta agar mereka yang mengkritik demikian agar bisa melihat data-data yang ada. Indonesia juga tidak dalam posisi sebagai negara yang terkena jebakan utang.

"Jadi kalo ada yang ngomong kita mau samakan dengan Sri Lanka, bilang dari saya, sakit jiwa itu. Lihat data-data yang baik," ungkap Luhut dikutip dari Antara, Minggu (17/7/2022).

Bahkan, Luhut menantang siapa saja yang menyamakan kondisi Indonesia dengan Sri Lanka untuk berdebat langsung dengan dirinya. Ia menuduh, banyak pihak yang memanfaatkan isu kemerosotan ekonomi Sri Lanka dan mengaitkannya dengan Indonesia hanya untuk tujuan politis.

Baca juga: Duit Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Menipis, Kini Berharap APBN

"Suruh datang ke saya, dia. Orang bilang, Nih Pak Luhut nantang. Bukan nantang ya. Supaya dia jangan membohongi rakyatnya, jangan kepentingan politiknya di bikin-bikinin," tegas dia.

Menurut Luhut, dalam keadaan sulit seperti saat ini, semua pihak harus kompak. Soal isu Indonesia berpotensi mengalami hal yang sama dengan Sri Lanka hanyalah kabar tanpa data yang akurat.

"Jangan membohongi rakyatnya. Itu saya nggak suka melihat itu. Jadi untuk dia populer, dia bikin berita-berita bombastis yang membohongi rakyat. Itu saya pikir tidak adil dan tidak benar," ucap Luhut.

Ia bahkan mengklaim, saat ini ekonomi Indonesia masih yang terbaik di dunia di tengah gejolak perang antara Ukraina dan Rusia.

Baca juga: Dilema Utang China Demi Miliki Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Kalau kita lihat Indonesia ekonomi terbaiknya di dunia di tengah di gejolak perang Ukraina ini," katanya.

Indikasi ekonomi yang kuat itu, menurut Luhut, bisa dilihat dari kinerja ekspor yang positif selama 26 bulan terakhir. Begitu pula tingkat inflasi yang terjaga dengan baik.

"Kita salah satu negara yang inflasinya terbaik di dunia. Ini perlu kita syukuri," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com