Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Elpiji Naik, Permintaan Kompor Listrik Meningkat

Kompas.com - 17/07/2022, 16:11 WIB
Reni Susanti,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Belum lama ini, pemerintah menaikkan harga elpiji non subsidi. Kenaikan ini berimbas pada peningkatan permintaan kompor listrik.

GM PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha mengatakan, memasak dengan kompor listrik lebih murah. Ditambah kenaikan harga elpiji membuat sebagian warga beralih menggunakan kompor listrik.

"Ini hukum pasar, (masyarakat) akan mencari yang lebih murah. Peningkatan kompor listrik terjadi," ujar Agung di sela-sela acara Jabar Smile Festival di Bandung, Minggu (17/7/2022).

Baca juga: Subsidi Elpiji 3 Kg Bakal Dialihkan ke Kompor Listrik, Sri Mulyani: Saya Harus Tanya ke Menteri ESDM...

Ia tidak menjelaskan berapa persen peningkatannya. Namun tahun ini PLN ditugaskan membagikan 53.000 kompor listrik di Jabar.

Secara keseluruhan, penggunaan kompor listrik di Jabar saat ini mencapai ratusan ribu. Didominasi warga perkotaan seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung.

Agung memastikan, meningkatnya penggunaan kompor listrik, alat elektronik, hingga mobil listrik, tidak akan mengganggu ketersediaan listrik di Jabar.

Sebab saat ini, cadangan listrik di Jabar mencapai 40 persen. Jadi sampai 2024, meski aada penambahan kendaraan atau alat listrik lainnya tidak masalah.

Sementara itu, tim penjualan kompor listrik Kanahome, Sarah mengaku, pascakenaikan harga elpiji, permintaan kompor listrik naik 35 persen.

Apalagi untuk Jabar ada pemberian harga khusus berupa diskon untuk kompor listrik tipe tertentu.

Hal serupa disampaikan tim penjualan kompor listrik Miyamin. Sejak harga elpiji non subsidi naik, penjualan produknya naik hingga 75 persen.

"Kenaikan ini didorong oleh promo penambahan daya oleh PLN, jadi cuma Rp 150.000," pungkasnya.

Baca juga: Lebih Hemat Pakai Kompor Listrik atau Gas? Begini Hitungan PLN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com