Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Percepatan Transisi Energi G20, PGE Inisiasi Proyek Teknologi Panas Bumi

Kompas.com - 18/07/2022, 15:58 WIB
Aprillia Ika

Editor

NUSA DUA, KOMPAS.com - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mendukung percepatan transisi energi berkelanjutan sebagai salah satu isu prioritas Presidensi G20 Indonesia, yakni menginisiasi proyek percontohan peningkatan kapasitas terpasang panas bumi, melalui penerapan teknologi Binary. 

Sebagai bagian dari Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE), PGE membangun Binary Unit di Lahendong, Kota Tomohon, Sulawesi Utara untuk menghasilkan potensi tambahan kapasitas listrik hingga 25 MW.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Ahmad Yuniarto mengatakan, perusahaan memiliki peta jalan pengembangan kapasitas terpasang di wilayah kerja panas bumi PGE hingga 5 tahun mendatang.

Baca juga: Melalui Skema ETM, Dirut PLN Ajak Negara G20 Investasi di Proyek Transisi Energi

 

Peta jalan tersebut untuk mempersiapkan panas bumi sebagai base load energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Indonesia sendiri memilili cadangan energi panas bumi yang besar. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat saat ini Indonesia memiliki cadangan panas bumi sebesar 23,7 GW.

”PGE mengundang negara anggota G20 untuk bekerja sama dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia sebagai salah satu solusi dalam menghadapi isu-isu besar seperti pemanasan global dan dekarbonisasi menuju net zero emission 2060” kata Ahmad Yuniarto dalam acara G20 Sustainable Finance For Climate Action di Nusa Dua, Bali, pekan lalu.

Baca juga: Bos PLN Sebut Transisi Energi di RI Bisa Dorong Kesejahteraan Masyarakat

Area kemitraan dan kerja sama pengembangan panas bumi

Ahmad menyebutkan, ada tiga area di mana kemitraan bisa dilakukan, yakni Co-generation, Co-production, dan Co-development. Pembangkitan bersama bisa dilakukan melalui optimalisasi uap air panas (Steam n Brines to green power) untuk melahirkan listrik ramah lingkungan (green electricity).

Selain itu, ada empat bidang yang bisa dikerjakan bersama-sama (Co-production), yaitu pemanfaatan CO2 untuk bahan bakar alternatif; ekstraksi nano material yaitu dengan pemanfaatan kandungan berharga di fluida panas bumi (rare earth element); green hidrogen sebagai bahan bakar masa depan yang ramah lingkungan; dan green Metanol.

Pengembangan bersama ( co-development) bisa dilakukan untuk membangun Geo-eco tourism, dan Geo-agro industry. “Pada prinsipnya, operasi PGE harus efisien, termasuk dalam memanfaatkan waste,” ujar Ahmad Yuniarto.

Ahmad Yuniarto menjelaskan, dalam menjalankan bisnis, PGE berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE.

Penerapan aspek-aspek ESG ini merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi.

 

Komitmen pengembangan panas bumi

 

Komitmen PGE dalam pengembangan energi panas bumi dapat berkontribusi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan goals ke 7 (energi bersih dan terjangkau), goals 12 (konstruksi dan produksi yang bertanggungjawab), goals 13 (penanganan perubahan iklim), dan goals 15 (ekosistem darat) pada SDGs (Sustainable Development Goals).

Sebagai informasi, PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi Utara.

Dalam wilayah kerja tersebut telah terbangkitkan listrik panas bumi sebesar 1877 MW, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri (own operation) oleh PGE dan 1205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama(Joint Operation Contract).

Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkonstribusi sebesar sekitar 82 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com