Harga Minyak Dunia Naik Pasca-kunjungan Joe Biden ke Arab Saudi

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak dunia melonjak pada awal pekan, Senin (18/7/2022) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kenaikan harga minyak mentah terjadi setelah kunjungan Presiden Joe Biden ke Arab Saudi akhir pekan lalu.

Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Immediately (WTI) kontrak Agustus 2022 naik 5,13 persen menjadi 102,6 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak mentah Brent naik 4,5 persen dan ditutup pada harga 105,7 dollar AS per barrel.

Setelah bertemu dengan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz, Biden bertemu dengan menteri luar negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, membicarakan pasokan minyak mentah.

Baca juga: Berapa Produksi Minyak Indonesia saat Ini?

Pertemuan Biden dengan Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud membahas kesepakatan untuk kenaikan pasokan minyak Arab Saudi. Biden berharap dengan kenaikan pasokan minyak di Timur Tengah, dapat menurunakan tekanan pasokan global.

Namun, kesepakatan tampaknya tidak mendukung rencana Biden, dan Biden gagal mengamankan pasokan minyak. Sementara itu, negara-negara kartel minyak OPEC+ masih akan terus melihat kondisi pasar terkait dengan produksi minyak mereka.

Kepala analis pasar di Avatrade Naeem Aslam mengatakan, pembahasan lebih kepada kebijakan OPEC+ yang membuat keputusan terkait dengan pasokan minyak, dan kartel. Dia mengatakan, para pejabat Arab Saudi tidak terlalu tertarik dengan apa disampaikan Biden.

“OPEC+ akan terus mengontrol pasokan minyak, dan satu negara saja tidak dapat menentukan pasokan minyak. Setidaknya itulah esensi dari kunjungan Biden ke Arab Saudi,” kata Naeem mengutip The Guardian.

Sejak bulan Maret 2022, harga minyak mentah Brent telah menurun dari posisi tertingginya 130 dollar AS per barrel, semalam awal – awal pekan perang Ukraina. Harga minyak turun, pada pekan lalu seiring dengan potensi kekhawatiran akan resesi global, sehingga banyak investor yang meninggalkan pasar komoditas.

Baca juga: Mendag Zulhas Klaim Harga Minyak Goreng di Lampung Berangsur Turun