JAKARTA, KOMPAS.com - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengadakan Musyawarah Nasional IV Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Tahun 2022 (MUNAS IV KNTI 2022).
Perhelatan ini diadakan di Gedung SMESCO Tower, Jakarta Selatan pada hari Selasa (19/7/2022).
Ketua Dewan Pembina KNTI Riza Damanik mengatakan, nelayan tradisonal saat ini sangat membutuhkan akses terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mudah dan murah.
"Pasalnya, sekitar 60 persen dari biaya melaut itu untuk membeli BBM," kata dia, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Konsumen: Pendaftaran MyPertamina untuk Beli BBM Bersubsidi Ribet dan Sangat Detil...
Selain itu sebut dia, nelayan tradisional juga masih mengahadapi masalah akses terhadap perairan terbuka.
"Pemangku kepentingan harus memastikan nelayan memiliki akses terhadap periran laut terbuka, jangan dikapling-kapling," ujar dia.
Ia menambahkan, kebijakan pemerintah seharusnya mengarah dan memihak nelayan tradisional. Menurut catatannya, sebanyak 96 persen nelayan di Indonesia adalah nelayan tradisional.
"Mereka memberikan pasokan pangan terbaik untuk anak bangsa," jelas dia.
Riza menceritakan, nelayan tradisional telah melaksanakan banyak inisiatif terkait dengan perawatan lingkungan.
Misalnya, di Pekalongan, nelayan turut serta menanam mangrove. Nelayan juga telah menjaga ekosistem laut dengan tidak menggunakan trawl untuk menangkap ikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.