Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Diminta Gandeng Pengusaha Ultra Mikro Masuk ke Rantai Pasok BUMN

Kompas.com - 19/07/2022, 19:05 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diminta untuk menggandeng para pengusaha ultra mikro dalam rangka membuat UMKM naik kelas. Sebab, selama ini pengusaha ultra mikro ini yang sangat membutuhkan pendampingan dari pemerintah.

Ekonom senior CORE Ina Primiana berharap pemerintah melalui Kementerian BUMN dapat melakukan intervensi untuk membantu pengusaha ultra mikro. Jika ekosistem BUMN dan pengusaha ultra mikro ini terbentuk, maka secara otimatis kapasitas dan kualitas barang-barang produksi UMKM akan meningkat.

"Menteri Erick Thohir bisa menjadikan pengusaha ultra mikro tersebut sebagai mitra strategis bagi BUMN. Karena sejatinya yang dibutuhkan pengusaha ultra mikro adalah pendampingan, pembinaan dan link untuk memasarkan produknya. Diharapkan BUMN dan pengusaha menegah yang sudah memiliki pangsa pasar ekspor dapat mengikutsertakan pengusaha ultra mikro kecil sebagai pendukung rantai pasoknya. Jangan BUMN dan pengusaha menegah mengandalkan bahan baku impor saja," ujar Ina dalam keterangannya, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Bos IMF Kunjungi Sarinah, Erick Thohir: Saya Senang IMF Memuji-muji Indonesia...

Ina berharap pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh pemerintah tak berhenti hanya sampai memberikan tempat di Sarinah saja. Sebab, menurut dia, UMKM yang masuk ke Sarinah merupakan pengusaha menegah atas yang sudah memiliki kemampuan dan kualitas dalam mengekspor barang produksinya ke pasar pasar global.

Saat ini, kata dia, jumlah UMKM mencapai 65 juta dan memiliki kelas yang berbeda-beda. Dengan kondisi tersebut, pemberdayaan dan meningkatkan kapasitas, serta kualitas UMKM tak bisa disamaratakan.

Ina menambahkan, pemerintah harus mengerti betul permasalahan yang tengah dihadapi oleh masing-masing UMKM tersebut. Dengan mengerti permasalahan dan memberikan solusi yang tepat, dia berharap akan semakin banyak UMKM yang bisa masuk ke Sarinah.

"Untuk membuat memberdayakan UMKM agar naik kelas merupakan tugas bersama yang melibatkan multi kementerian dan Pemda. Diharapkan nantinya 65 juta UMKM tersebut memiliki daya saing yang lebih besar dan produknya memiliki kesempatan untuk masuk ke Sarinah menembus pasar global," ungkap Ina.

Baca juga: Kala Erick Thohir Minta Presiden Jokowi Ajak Tamu Negara Kunjungi Sarinah...

Dengan adanya sinergi yang baik antar kementerian dan pemda diyakini akan menciptakan UMKM yang bisa menjadi unggulan di suatu daerah. Ketika ada UMKM yang menjadi unggulan di suatu daerah, dipercaya akan menjadi pengungkit perekonomian di wilayah tersebut.

Sebab dengan adanya UMKM yang menjadi unggulan, akan akan menjadi pendorong UMKM lainnya untuk tumbuh. Sehingga nantinya pengusaha UMKM yang dapat masuk ke Sarinah atau menembus pasar global tak hanya itu-itu saja.

"Menurut saya Sarinah hanya sebagai salah satu tools yang dibangun oleh Menteri Erick Thohir untuk menggembangkan UMKM. Kementrian lain dan pemda juga harus memiliki peran yang sama untuk menciptakan UMKM yang unggul. Termasuk memperhatikan rantai pasok. Sehingga nantinya sinergi antar kementrian dan pemda akan menciptakan banyak UMKM yang unggul, baik kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga barang UMKM tersebut bisa diterima di pasar internasional atau toko-toko di dalam negeri yang memiliki standar internasional,"ujar Ina.

Baca juga: Mimpi Erick Thohir, Bikin Sarinah Mini di Seluruh Bandara di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com