Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Hastag #stopbayarpajak, Sri Mulyani: Artinya Anda Tidak Ingin Lihat Indonesia Bagus

Kompas.com - 19/07/2022, 20:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat suara terkait seruan berhenti membayar bayar pajak atau #stopbayarpajak yang sempat mencuat di media sosial Twitter beberapa hari lalu. Ia menilai, orang yang menyuarakan tagar tersebut tak ingin melihat Indonesia maju.

"Jadi mereka yang sampaikan hastag enggak bayar pajak, yah berarti anda enggak ingin tinggal di Indonesia atau enggak ingin lihat Indonesia bagus, itu saja," ujarnya dalam acara dalam Perayaan Hari Pajak 2022, Selasa (19/7/2022).

Sri Mulyani menjelaskan, pajak digunakan untuk pembangunan Indonesia agar semakin maju. Pajak yang terkumpul dialokasikan pemerintah untuk sektor pendidikan hingga kesehatan agar bisa dinikmati masyarakat, khusus masyarakat miskin.

Baca juga: Sri Mulyani dan Menkeu AS Bertemu, Ini yang Dibahas

Selain itu, melalui pajak masyarakat bisa menikmati subsidi elpiji, bahan bakar minyak (BBM), hingga listrik. Pengadaan fasilitas umum, seperti pembangunan jalan raya, juga menggunakan anggaran yang didapat dari pajak.

"Indonesia kan negara kita sendiri, dan kita semua tahu pajak itu dipakai untuk mengurusi pendidikan, rumah sakit, kemarin saat pandemi. Kalau anda tadi pagi nikmati teh atau makan nasi goreng misalnya, itu kan perlu dimasak pakai elpiji, dan kalau pakai yang tabung 3 kilogram artinya anda menikmati uang pajak untuk subsidi," papar dia.

Menurut Sri Mulyani, pada dasarnya masyarakat Indonesia sudah banyak yang mengetahui pentingnya peran pajak dalam mendorong kemajuan Indonesia. Hal itu tercermin dari banyaknya netizen yang menolak seruan tidak membayar pajak.

"Rasanya saya lihat masyarakat yang meng-counter (menentang seruan tidak bayar pajak), itu karena merasa memiliki Indonesia. Artinya mereka mengatakan 'siapa kamu nyuruh-nyuruh kita enggak bayar pajak?'," ungkapnya.

Baca juga: Sri Mulyani Putuskan Hapus Pungutan Ekspor Sawit

Lebih lanjut, ia mengaku, setuju dengan sejumlah pendapat warga net yang menekankan bahwa masa depan Indonesia ada di tangan semua masyarakat. Jika ingin melihat Indonesia maju maka mulai dari diri sendiri, sehingga memang peran setiap individu sangat diperlukan.

"Kalau mau bikin semuanya menjadi bagus yah kita yang bikin, kalau mau bikin republik ini ini rusak yang kita sendiri yang bikin. Jangan terbiasa nyalah-nyalahin orang lain. Jadi kita harus terbuka, kalau ada yang kurang, perbaiki terus, enggak pantah menyerah. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia, karena mencintai ini perlu banyak kerja keras," pungkas Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut G20 Komitmen Atasi Persoalan Utang Negara-Negara Miskin

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com