Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Investasi Semester I Rp 584,6 Triliun, Bahlil Optimistis Bakal Capai Target

Kompas.com - 20/07/2022, 14:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan data realisasi investasi sepanjang periode April-Juni (kuartal II) tahun 2022, yang mencapai Rp 302,2 triliun atau meningkat sebesar 7,0 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Secara kumulatif data realisasi investasi sepanjang periode Januari-Juni (semester I 2022) mencapai Rp 584,6 triliun atau meningkat sebesar 32,0 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2021.

"Kami memahami bahwa situasi perekononomian global saat ini sedang tidak menentu akibat perang Rusia-Ukraina dan pengetatan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika memang akan menjadi tantangan berat bagi iklim investasi di Indonesia pada waktu mendatang," ujar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ditayangkan secara virtual, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Punya Target Produksi 1 Juta Barrel Minyak Per Hari, SKK Migas Mengaku Butuh Investasi Rp 390 Triliun

"Namun, dengan melihat kinerja ekonomi Indonesia saat ini serta pertumbuhan realisasi investasi, Kementerian Investasi/BKPM masih tetap optimistis target realisasi investasi yang diarahkan Bapak Presiden sebesar Rp 1.200 triliun pada tahun 2022 dapat dicapai dengan kerja bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para investor," lanjutnya.

Selain mengupayakan pencapaian target realisasi investasi sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian Investasi/BKPM juga terus berupaya mendorong agar investasi yang masuk di Indonesia merupakan investasi yang berkualitas, yakni yang berkelanjutan dan bisa menggandeng usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Bahlil memaparkan, persebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwulan ini kembali unggul dari Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar Rp 157,1 triliun atau 52,0 persen dari total investasi, meningkat 38,0 persen dari periode yang sama di tahun 2021.

Baca juga: Menteri Investasi: VW Berencana Bangun Pabrik Olahan Nikel di Indonesia

Adapun investasi di luar Pulau Jawa mendapat kontribusi besar berada di Sulawesi Tengah di peringkat ketiga dan Riau di peringkat kelima.

Selain dua daerah tersebut, posisi lima besar diduduki oleh Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur yang masih memberikan kontribusi besar dalam realisasi investasi di triwulan ini.

Capaian realisasi investasi pada kuartal II menyerap tenaga kerja sebesar 320.534 orang, sedangkan selama semester I-nya sebanyak 639.547 orang. Berdasarkan sektor usaha, ealisasi investasi terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, terutama sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang berkontribusi 42,1 persen dari total investasi.

Sektor lainnya sebagai penyumbang terbesar terdiri dari sektor pertambangan, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran serta sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi, dan industri makanan.

"Kontribusi sektor industri yang memberikan nilai tambah, khususnya industri pengolahan terkait hilirisasi tambang, industri makanan, industri kimia dan farmasi yang cukup signifikan terhadap angka realisasi investasi dalam beberapa triwulan terakhir merefleksikan transformasi ekonomi di Indonesia terus berlangsung. Kondisi ini sekaligus menunjukkan proses industrialisasi juga tumbuh," tuturnya.

Baca juga: Investasi Proyek Transisi Energi Mencapai Rp 7.500 Triliun, Sri Mulyani: Butuh Support Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com