BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan OCBC NISP

Siapa Bilang Kelola Keuangan Itu Susah? Simak Cara Belajarnya yang Menyenangkan dan Semudah Main Board Game

Kompas.com - 20/07/2022, 16:02 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemahaman mengenai literasi keuangan yang baik kian dipandang penting. Sebab, literasi keuangan dianggap sebagai salah satu fondasi untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Selain terhindar dari masalah finansial dan tidak boncos, literasi keuangan yang baik dapat membantu seseorang meraih berbagai impian.

Sayangnya, masih sedikit masyarakat Indonesia yang belum menyadari pentingnya merencanakan dan mengelola keuangan secara optimal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, pada 2019, indeks literasi keuangan Indonesia hanya mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.

Data tersebut menunjukkan bahwa banyak dari masyarakat Indonesia yang sudah memiliki produk-produk keuangan tetapi belum paham cara menggunakan dan memanfaatkannya untuk mencapai aspirasi keuangan mereka.

Data tersebut sejalan dengan Financial Fitness Index yang dirilis Bank OCBC NISP. Data ini menunjukkan bahwa 85,6 persen generasi muda “kurang sehat” secara finansial sehingga perlu melakukan financial check-up. Sementara, sisanya “sehat” secara finansial tapi masih belum ideal.

Baca juga: Dorong UMKM Tingkatkan Penjualan, Bank OCBC NISP Hadirkan Webinar Series dan Workshop ONPreneurship tentang Sustainable Branding

Tak hanya di tingkat individu, hal sama juga dialami pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Melansir Antaranews.com, Kamis (19/8/2022), Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Adi Budiarso mengatakan, inklusi keuangan UMKM masih rendah. Menurutnya, 70 persen pelaku UMKM belum termasuk ke dalam usaha dengan inklusi keuangan yang baik.

Tanpa bekal pemahaman mengenai konsep dasar keuangan, pelaku UMKM berisiko menghadapi masalah finansial dalam usahanya. Hal ini karena mereka tidak bisa mengambil keputusan terkait pengelolaan keuangan sehingga berisiko mengalami kerugian, bahkan kebangkrutan.

Padahal, individu ataupun UMKM berpotensi mendapat keuntungan bila memiliki literasi keuangan yang baik. Berikut Kompas.com rangkumkan lima alasan pentingnya merencanakan dan mengelola keuangan.

1. Meningkatkan arus kas

Menerapkan perencanaan keuangan memudahkan seseorang untuk memantau pola dan sifat pengeluaran sehingga dapat meningkatkan arus kas atau cash flow. Dengan begitu, kondisi keuangan tetap terpantau, mulai dari tahap penganggaran (budgeting), pemasukan, hingga pengeluaran.

Baca juga: Belajar Bisnis dari Kisah 3 UMKM Penyabet Gelar Juara “#ONPreneurship Mencari Jagoan Lokal Sehat”

Pencatatan keuangan yang terorganisasi pun dapat mencegah sekaligus mendeteksi pengeluaran di luar anggaran. Selain itu, catatan pengeluaran pada satu periode juga bisa menjadi patokan untuk menyusun bujet periode selanjutnya.

Dengan menerapkan prinsip tersebut secara konsisten, sikap bijaksana dalam mengalokasikan dana akan terbentuk secara perlahan. 

2. Memudahkan identifikasi kesalahan

Setiap orang tentu pernah melakukan kesalahan dalam menggunakan uang. Sebagai contoh, belanja secara impulsif, sulit menolak ajakan kawan untuk ngopi di coffee shop, meminjamkan uang pada orang yang sulit dipercaya, atau bahkan berutang.

Padahal, dengan menerapkan pengelolaan keuangan secara tepat, seseorang dapat mengidentifikasi kesalahan lebih dini sehingga terhindar dari masalah finansial.

Mengacu pada catatan keuangan yang sudah dibuat, seseorang bisa mengevaluasi kemampuan finansialnya, baik untuk belanja kebutuhan, rekreasi, maupun meminjamkan dana pada orang lain.  

Baca juga: Tingkatkan Operasional dan Layanan, OCBC NISP Otomatisasi Pengelolaan SDM

3. Mencapai goal

Salah satu manfaat penting memiliki pengelolaan keuangan adalah untuk mencapai tujuan hidup atau tujuan usaha. Pasalnya, setiap orang tentu memiliki tujuan finansial atau goal berbeda-beda.

Contohnya, liburan ke luar negeri, naik haji, menikah, atau membeli rumah. Sementara, pelaku UMKM mungkin bercita-cita menambah peralatan baru ataupun membuka cabang baru.

Dengan perencanaan keuangan yang tepat, tujuan keuangan yang sudah disusun dapat dicapai. Meski begitu, ada proses yang harus dilalui, yaitu menabung secara disiplin dan konsisten sembari berkomitmen mengelola keuangan.

4. Siap menghadapi kondisi darurat

Orang yang melek finansial sadar akan pentingnya memiliki dana darurat. Untuk diketahui, dana darurat adalah tabungan yang sengaja disisihkan untuk menghadapi hal-hal tak terduga, tetapi mendesak. Misalnya, kehilangan pekerjaan, jatuh sakit, atau kerusakan rumah akibat bencana.

Tak terkecuali pelaku usaha, dana darurat dapat dimanfaatkan saat masa krisis, termasuk di tengah pandemi Covid-19. Banyak pelaku usaha yang akhirnya gulung tikar karena tidak memiliki dana darurat. 

Baca juga: Airlangga: Presidensi G20 Indonesia Harus Menghasilkan Aksi Konkret Pengembangan Literasi Keuangan

Agar tak bercampur dengan dana lain dan mudah diambil, dana darurat harus disimpan dalam tabungan terpisah.

Selain itu, dana darurat harus likuid atau mudah dicairkan. Karenanya, dana tersebut umumnya disimpan dalam bentuk tabungan di bank atau tunai.

5. Menjalani hari tua dengan tenang

Selain memiliki dana darurat, seseorang yang melek finansial juga sadar akan pentingnya memiliki dana pensiun sejak dini karena memudahkan dapat memudahkan kehidupannya saat hari tua.

Hal itu umumnya diwujudkan dengan mengalokasikan dana khusus untuk tabungan pensiun atau berinvestasi di instrumen keuangan, seperti reksa dana atau saham.

Nah, itulah lima alasan pentingnya merencanakan keuangan. Ketahuilah bahwa perencanaan keuangan harus dilakukan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih teratur dan berkualitas.

Baca juga: OCBC NISP Luncurkan Produk Asuransi Berbasis Syariah, Ini Keunggulannya

Menambah wawasan tentang literasi keuangan pun tak sesulit yang dibayangkan banyak orang. Selama ini, tak sedikit orang merasa takut ketika mendengar hal-hal yang berkaitan dengan edukasi keuangan. Terlebih, banyak istilah-istilah keuangan yang sulit dipahami orang awam.

Merespons fenomena tersebut, Bank OCBC NISP berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat terkait pengelolaan keuangan dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Upaya ini diwujudkan dengan menghadirkan berbagai program interaktif dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, yakni melalui program Financial EducatiON.

Program tersebut merupakan salah satu bagian dari aksi corporate social responsibility (CSR) Bank OCBC NISP. Financial EducatiON adalah salah satu wadah untuk membantu masyarakat dan pelaku UMKM agar dapat memiliki pemahaman finansial secara utuh dan belajar mengelola keuangan dengan mudah serta menyenangkan melalui board games.

Melalui program tersebut, masyarakat dapat mencapai aspirasi keuangan dengan cara yang menyenangkan.

Untuk diketahui, Bank OCBC NISP merancang program Financial EducatiON untuk dua kategori peserta, yakni UMKM dan individu.

Baca juga: Pertama di Indonesia, Banking Rasa Nge-gym di Financial Fitness Gym dari Nyala OCBC NISP

Pada kuartal II 2022, Bank OCBC NISP telah menggandeng dua komunitas UMKM, yakni komunitas WUB Cimahi binaan Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), dan komunitas Ekonomi Kreatif Jawa Timur (Jatim) untuk mengikuti permainan board games.

Dalam mengikuti permainan, peserta akan dipandu seorang fasilitator atau #ONVolunteer yang merupakan karyawan Bank OCBC NISP.

Anda juga dapat mencoba permainan board games dalam program Financial EducatiON Bank OCBC NISP, baik yang ditujukan untuk individu maupun pelaku UMKM.

Anda yang memiliki komunitas dengan setidaknya 50 anggota, baik itu komunitas UMKM maupun non-UMKM, bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti program Financial EducatiON.

Cara mengikuti program tersebut pun mudah. Anda cukup menghubungi tim Brand and Communication Bank OCBC NISP melalui email brand.communication@ocbcnisp.com atau DM Instagram @onmelajujauh.

Baca juga: Pemburu Kredit Rumah, Ada Dua Tawaran Menarik dari OCBC NISP

Langkah selanjutnya, tim Bank OCBC NISP akan memfasilitasi program Financial EducatiON tanpa dipungut biaya, baik secara online maupun offline. Perlu diketahui, khusus untuk gelaran offline Financial EducatiON, hanya berlaku untuk masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). 


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com