Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Kembali Menguat, Indeks Utama Bursa AS Sentuh Level Tertinggi sejak Awal Juni

Kompas.com - 21/07/2022, 07:05 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Indeks utama bursa Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada sesi perdagangan Rabu (20/7/2022), setelah investor merespons laporan keuangan emiten-emiten besar yang positif.

Mengacu kepada data RTI, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 47,79 poin atau 0,15 persen menjadi 31.874,84, S&P 500 menguat 23,21 poin atau 0,59 persen menjadi 3.959,90, dan Nasdaq Composite melesat 1,58 persen menjadi 11.897,65.

Dilansir dari CNBC, Kamis (21/7/2022), ketiga indeks utama saham Amerika Serikat mencapai level tertinggi sejak awal Juni lalu.

Baca juga: Lanjutkan Tren Penguatan, IHSG Berpotensi Tembus 6.900 Hari Ini

Secara lebih detail, Nasdaq mencapai level tertingginya sejak 8 Juni, sedangkan Dow Jones dan S&P 500 mencapai level tertingginya sejak 9 Juni lalu.

Sektor teknologi informasi dan konsumer menjadi sektor penggerak utama indeks S&P 500, di mana masing-masing sektor membukukan penguatan lebih dari 1 persen.

Setelah melalui level terendah, investor mulai kembali beralih menuju saham teknologi yang dinilai lebih riskan.

Saham-saham emiten semikonduktor melesat pada sesi perdagangan Rabu, setelah Senat AS mengajukan rancangan insentif sebesar 50 miliar dollar AS untuk mendongkrak produksi cip di Negeri Paman Sam.

Baca juga: Menteri Bahlil Heran saat RI Disebut Lagi Krisis: Apanya yang Krisis?

Kabar tersebut langsung mengkerek saham Advanced Micro Devices sebesar 4,1 persen, Nvidia 4,8 persen, serta Qualcomm 2,9 persen.

Selain itu, saham emiten layanan siaran juga melesat, seiring dengan hasil kinerja yang lebih baik dari perkiraan pasar, seperti Netflix yang ternyata hanya kehilangan 970.000 pelanggan, jauh lebih rendah dari perkiraan awal 2 juta pelanggan.

Saham Netflix pun melesat 7,4 persen, Disney melonjak 3,8 persen, Paramount meningkat 3,8 persen dan Roku meningkat 6,9 persen.

“Kami melihat dengan penguatan ini sebagai pertanda rebound ekuitas AS dapat berlanjut,” ucap Researcher Bank of America, Stephen Suttmeier.

Baca juga: Menteri Bahlil: IKN Harga Mati, Harus Jalan Terus

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Spend Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Spend Smart
Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Spend Smart
Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Spend Smart
Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

Whats New
Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Whats New
Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Whats New
Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Whats New
Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Whats New
Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Whats New
Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Whats New
'Wealth Wisdom' PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

"Wealth Wisdom" PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

Whats New
RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com